Najwa Shihab Bagikan Kata-kata Minke Karya Pramoedya Ananta Toer, Hingga Kutipan untuk Ahli Hukum

- 21 Februari 2021, 21:48 WIB
Presenter Mata Najwa.
Presenter Mata Najwa. / Instagram @najwashihab/

PRIANGANTIMURNEWS- Najwa Shihab salah satu perempuan yang paling berpengaruh dalam dunia jurnalis. Sejak awal pertama berkarier bersama Metro TV karir beliau meningkat cepat.

Dari acara program yang paling banyak dikenal 'Mata Najwa' memiliki karakter yang sering mengusung politik di Indonesia, bikin para politisi gregetan.

Selain itu, Najwa Shihab telah mendirikan Narasi TV dan platform digital turunannya. Sukses menjadi seorang presenter, Puteri dari Quraish Shihab tersebut digemari banyak orang.

Dikutip Priangantimurnews.com dari unggahan Instagram @najwashihab. Minggu, 21 Februari 2021.

Baca Juga: Banjir Karawang Masih Cukup Tinggi, Para Pengungsi Butuh Bantuan Pakaian dan Obat-obatan

Dalam caption-nya Najwa menuliskan hastag #MingguPuisi. Lanjutnya ia menuliskan, Mungkin ini bukan puisi tapi sama indahnya.

Pekan ini saya pilihkan kutipan kalimat Minke dalam novel ‘Jejak Langkah’ dan ‘Rumah Kaca’ karya Pramoedya Ananta Toer. Empat novel dalam Tetralogi Buru ini rasanya wajib dibaca semua.

Berikut ini, kutipan Buku Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer.

Minke: “Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru.

Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet: Pemuda Harus Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Pembangunan

Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia. (Rumah Kaca, Pramoedya Ananta Toer)

Minke: “Jangan kehilangan keseimbangan! Berseru-seru aku pada diri sendiri, memperingatkan."

Dibalik setiap kehormatan mengintip kebinasaan.

Dibalik hidup adalah maut. Dibalik kebesaran adalah kehancuran.

Dibalik persatuan adalah perpecahan. Dibalik sembah adalah umpat.Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah.

Baca Juga: Butuh Referensi Buat Beresin Skripsi, Ini Lima Rekomendasi Toko Buku di Kota Tasikmalaya

Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya. Jalan tengah--jalan ke arah kelestarian. (Jejak Langkah- PramoedyaAnantaToer ).***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @najwashihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah