Network
PRIANGANTIMURNEWS - Pemuda harus meningkatkan kompetensi sumber daya pembangunan.
Menyambut masa keemasan Indonesia pada usia 100 tahun merdeka. Tentunya harus ada dalam kemajuan secara sumber daya manusia.
Apalagi, dari segi ekonomi mesti maju lebih dari 1 abad yang lalu. Menuju Indonesia Merdeka ke-100, seharusnya menjadi target bagi negara.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Apresiasi Seluruh Relawan Bencana, Anies: Kita Bersinergi Hadapi Banjir
Demikian disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menjadi pemateri Webinar Nasional Peluang dan Tantangan Pemuda Menuju Era 5.0 yang diselenggarakan Universitas IVET Semarang, secara virtual di Jakarta, Minggu 21 Februari 2021.
Bonus Demografi didapatkan jika kamu dapat mempersiapkannya sekarang. Tidak akan jadi bonus apabila membiarkan pemuda duduk di rumah saja.
Dikutip Priangantimurnews.com dari unggahan Instagtam @bambang.soesatyo Minggu, 21 Februari 2021 berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pemuda Indonesia, rentang usia 16 sampai 30 tahun diperkirakan sebesar 64,5 juta jiwa.Atau hampir seperempat dari total jumlah penduduk Indonesia.
Baca Juga: Pacaran Selama 4 Tahun, Agnes Mo : Deddy Corbuzier Sering jemput ke Sekolah, Begini kisahnya
"Seberapa jauh jumlah tersebut berkontribusi pada upaya membangun dan memajukan bangsa, akan sangat tergantung pada tingkat kompetensi dan kualitas pemuda sebagai sumber daya pembangunan," kata Bamsoet.
Dalam kesempatan yang sama ia menjelaskan, dari aspek latar belakang pendidikan, sebagian besar pemuda Indonesia atau 74,18 persen adalah lulusan sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama.
Dimana 38,77 persen lulusan SMA/sederajat dan 35,41 persen lulusan SMP/sederajat.
