Deddy Corbuzier Debat dengan Ketua KPI, dr. Tirta: DPR Harus Bikin Juga Komisi Penyiaran YouTube!

- 17 Februari 2021, 16:51 WIB
Tangkapan layar kanal YouTube Deddy Corbuzier
Tangkapan layar kanal YouTube Deddy Corbuzier /Aldi Nur Fadilah/
 
PRIANGANTIMURNEWS- Setelah dikeluarkannya larangan siar kepada beberapa salah satu reality show dan talk show oleh KPI pekan lalu. Rabu, 10 Februari 2021.
 
Banyak menuai komentar dari berbagai pihak, terutama host Hitam Putih Deddy Corbuzier.
 
Dikutip dari kanal YouTube Podcast Deddy Corbuzier, pada Selasa, 16 Februari 2021.
 
Hadir dalam acara tersebut diantaranya, dr. Tirta, Gilang Dirga, dan Agung Suprio Ketua KPI Pusat.
 
 
Langsung pada inti permasalahan, Deddy Corbuzier ngotot pertanyakan kenapa sinetron gak ikut di tegur.
 
"Tapi kenapa KPI tidak pernah ada surat teguran kepada penyiaran Sinetron," ucap Deddy pada kanal YouTube miliknya.
 
Dalam kesempatan yang sama Ketua KPI langsung menjawab santai, pemerintah mestinya apresiasi kepada para pesohor, ketika mereka menggunakan masker, saya yakin engap, ini saya juga merasakannya. 
 
"Karena saya ingin agar warga masyarakat melihat apa yang kita lakukan. Terutama pada reality show dan talk show," kata Agung.
 
 
Sambungnya ia mengatakan bahwa, pengorbanan artis luar biasa banget di tengah Pandemi ini.
 
"Mereka betul-betul menjadi ujung tombak bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan," ujarnya.
 
Agung juga menceritakan dari awal sebelum dikeluarkannya hal tersebut.
 
Menurutnya, KPI pada tanggal 23 Januari 2021, telah dihubungi dr. Tirta, untuk diskusi dan menanyakan kenapa dan bagaimana sinetron ini?," ucapnya.
 
 
dr. Tirta mengaku, justru yang protes pertama ini bukan artis loh mas, malahan kru nya reality show, tapi saya tidak akan sebutkan. 
 
Deddy tetap mengotot menanyakan, "Kenapa sejak aturannya dibuat oleh KPI, Sinetron tidak ada?," ucap Deddy.
 
Jawab dr. Tirta, karena tidak ada dasarnya pak.
 
"Inikan virus baru nih, sementara kita belajar adaptasi dari negara lain. Kita lihat aja, ketika virus masuk pada bulan Maret, kebijakan KPI aja ada pada bulan November," kata Tirta.
 
 
Lanjutnya ia mengatakan, Ini terjadi karena Satgasnya takut salah dan KPI nya takut salah.
 
"Belum lagi komunikasi publik yang kurang baik," katanya.
 
Pada percakapan tersebut tetap ditegaskan kembali. "Sinetron ini tidak ditegaskan, karena belum ada dasarnya," kata dr. Tirta.
 
"Lahh kenapa ko bisa gitu, jadi ini bukan tuntunan gitu yah," ucap Deddy.
 
Pertanyaan gua dari awal, kenapa yang pertama ditegakkan  cuman itu doang, reality show nggak.
 
"Apanya yang tidak ada dasarnya," sambung Deddy.
 
Masyarakat anggapannya, ketika melihat sinetron dan membagikannya ke media sosial, tanggapan mereka, "Oh ini membayar KPI," ucap Deddy.
 
 
Kenapa dari awal ada ketimpangan antara temen-temen kita di reality show dan Talk Show kita sih tidak masalah dengan sinetronnya.
 
"Jadi Januari itu ada artist, saya gak akan sebutin namanya. Pengen pakai masker, tapi gak boleh kata TV nya, harus pakai Face Shild," Kata Agung.
 
Jadi itulah arus pertama di bulan Januari itu, dan acara yang pertama di kritik adalah reality show. Dengan alasan karena tidak memberi contoh, dan ini sedang pandemi harus jaga jarak dan menggunakan masker.
 
 
Dari Televisi meminta kita mencontoh kepada Amerika dengan Inggris. 
 
Melanjutkan pembicaraan Agung. "Inggris itu sepak bola gak usah pakai masker, Amerika juga acara-acara reality show gak usah pakai masker"
 
Lalu satgas mengatakan, jangan mencontoh negara-negara gagal yang mengurusi pandeminya.
 
Nanti juga dengan satgas akan buat aturan baru terkait sinetron dengan KPI.
 
Deddy menegaskan lagi "Kalo misalkan Satgas mengatakan jangan mencontoh Amerika atau negara-negara yang gagal menghadapi Pandemi," kata  Deddy.
 
 
Sempat beradu argumen sangat ramai tanpa sengaja dr. Tirta mengucapkan, "Kenapa gak buat juga Lembaran Penyiaran YouTube," 
 
"Untuk DPR, tolong wadahi Om Deddy buatin aturan ini," kata dr. Tirta.
 
Lalu dengan santai Deddy menjawab, "Gak usah mikirin YouTube sinetron aja gak jadi-jadi," katanya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x