PRIANGANTIMURNEWS - Ribuan peserta Program Pendidik Dokter Spesialis (PPDS) alami depresi. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar memerhatikan aspek kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Berdasarkan data yang didapat dari hasil survei skrining kesehatan jiwa, di Indonesia menyusul laporan tingginya angka depresi di kalangan Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). 3,3 persen dokter potensi ingin bunuh diri.
"Pemerintah perlu menggali akar permasalahan kasus ini. Apakah terkait dengan aspek kesejahteraan seperti hak insentif bagi para peserta PPDS yang belum layak atau kurang diperhatikan atau ada aspek lain,"kata Netty Kamis 25 April 2024.
Baca Juga: Anggota DPR RI Netty Kritik Sikap Pemerintah Yang Mecat 249 Nakes
Menurut hasil survei skrining kesehatan jiwa peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) RS vertikal per Maret 2024 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan ribuan calon dokter spesialis mengalami masalah kesehatan mental.
Mengerikan, bahkan 3,3 persen dokter PPDS yang menjalani skrining teridentifikasi ingin bunuh diri atau melukai diri sendiri.
“Para peserta PPDS ini umumnya sudah memasuki usia matang dan memiliki tanggungan keluarga. Jika pemasukan tidak jelas, sementara mereka harus membayar biaya pendidikan, melayani pasien, dan belajar, tentunya menjadi beban berat tersendiri," ujar Netty.
Baca Juga: DBD Naik Dua Kali Lipat, Netty Minta Pemerintah Serius Tangani Kasus DBD
Selain soal kesejahteraan dan insentif, Netty juga meminta pemerintah agar memperhatikan kesehatan fisik dan mental para peserta PPDS.