Warga Myanmar Meninggalkan Pinggiran Kota Yangon karena Takut akan Tindakan Keras Militer Myanmar

- 17 Maret 2021, 13:37 WIB
Seorang siswa di Myanmar meninggal karena kekerasan Junta Militer.
Seorang siswa di Myanmar meninggal karena kekerasan Junta Militer. /Twitter/@Reuters/

Ketika ditanya apa arti tindakan drastis, misi China ke Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York merujuk Reuters pada pernyataan China sebelumnya yang mengatakan bahwa otoritas Myanmar harus mengambil tindakan untuk melindungi warga negara dan bisnis China.

Beijing dipandang oleh gerakan oposisi sebagai pendukung militer dan, tidak seperti kekuatan Barat, tidak mengutuk kudeta tersebut. Bersama dengan Rusia, itu telah mencegah Dewan Keamanan PBB untuk mengecam tindakan militer sebagai kudeta.

Baca Juga: Mahfud MD: Ditambahnya Periode Presiden Bukan Wewenang Jokowi, Tapi ada 3 Kemungkinan

Lusinan pemakaman diadakan di Yangon pada hari Selasa.

Ratusan pelayat tumpah ke jalan pada pemakaman mahasiswa kedokteran Khant Nyar Hein, yang terbunuh pada hari Minggu, hari paling berdarah sejauh ini dalam minggu-minggu protes.

"Biarkan mereka membunuh saya sekarang, biarkan mereka membunuh saya daripada anak saya karena saya tidak tahan lagi," kata ibu siswa itu dalam klip video yang diposting di Facebook.

Para pelayat, termasuk sesama mahasiswa kedokteran dengan jas lab putih, meneriakkan: "Revolusi kita harus menang."

Setidaknya satu pengunjuk rasa lagi ditembak mati pada hari Selasa di pusat kota Kawlin, kata seorang penduduk di sana.

Orang-orang mengangkat foto Suu Kyi - pejuang demokrasi paling terkemuka di Myanmar selama tiga dekade - dan menyerukan diakhirinya penindasan selama protes di kota selatan Dawei pada hari Selasa, outlet media Dawei Watch melaporkan.

Militer mengatakan pihaknya mengambil alih kekuasaan setelah tuduhan kecurangan dalam pemilihan 8 November yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi ditolak oleh komisi pemilihan. Pihaknya berjanji akan menggelar pemilu baru tapi belum menetapkan tanggal.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah