Indonesia Utang Lagi ke Bank Dunia USD800 juta, Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

- 18 Juni 2021, 15:20 WIB
  Untuk pemulihan ekonomi, Pemerintah Indonesia kembali utang kepada Bank Dunia sebesar USD800 juta.
Untuk pemulihan ekonomi, Pemerintah Indonesia kembali utang kepada Bank Dunia sebesar USD800 juta. /Tangkapan layar dari akun Instagram @rockygerungfans/

PRIANGANTIMURNEWS - Pemerintah Indonesia kembali meminjam dana dari Bank Dunia sebanyak USD800 juta.

Dan pinjaman tersebut telah disetujui oleh Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia. Dana tersebut akan digunakan
untuk mendukung reformasi kebijakan investasi, perdagangan Indonesia serta membantu mempercepat pemulihan dan transformasi ekonomi.


Demikian postingan Pengamat Politik, Rocky Gerung dalam akun instagram pribadinya Instagram @rockygerungfans seperti dikutip priangantimurnews.com.

Baca Juga: 4 Tips Cepat Memahami Apa Yang Dipelajari


Hambatan besar bagi investasi dan perdagangan telah membatasi kemampuan Indonesia untuk menarik investasi asing langsung yang berorientasi ekspor.

Mengurangi integrasi Indonesia ke dalam rantai nilai global, dan meningkatkan harga pangan di dalam negeri.

Rocky menyabutkan tantangan-tantangan tersebut juga telah memperlambat pertumbuhan sektor manufaktur dan non-komoditas.

Itu terjadi akibatnya, sebagian besar lapangan kerja dalam beberapa dekade terakhir diciptakan di sektor komoditas dan layanan berproduktivitas rendah, yang umumya memberi penghasilan di bawah upah kelas menengah.

Baca Juga: Resep dan Cara Mudah Memasak Gurame Pindang Kuning, Cocok Untuk Dijadikan Menu Makan Mu Hari Ini

Akibat pandemi, Indonesia mengalami resesi pertamanya dalam dua dekade.

"Hal ini memperburuk tantangan yang dihadapi perekonomian untuk melakukan perluasan ke sektor-sektor yang lebih canggih agar dapat menciptakan lapangan kerja dengan upah yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi," katanya.

Pemerintah sedang menjalankan program reformasi besar untuk menarik investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia.

Reformasi ini memiliki potensi mendukung transformasi ekonomi untuk beralih dari sektor komoditas kepada sektor dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Baca Juga: Fans Sedih, Sergio Ramos Resmi Berpisah dengan Real Madrid

"Ini akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen di Jakarta disampaikan Rocky.

Pembiayaan untuk dukungan kebijakan pembangunan (Development Policy Operation/ DPO) ini disusun berdasarkan dua pilar.

Pilar pertama bertujuan untuk meningkatkan investasi dengan membuka lebih banyak sektor bagi investasi swasta, khususnya investasi asing langsung, menambah tenaga profesional berketerampilan tinggi di pasar tenaga kerja, serta mendorong investasi swasta pada energi terbarukan.

Baca Juga: Drama Korea Episode 5 Diprotes Netizen Lantaran Melecehkan Indonesia

Pilar yang kedua mendukung reformasi kebijakan perdagangan untuk mendorong daya saing dan pemulihan ekonomi.

"Tujuannya adalah meningkatkan akses dan keterjangkauan harga komoditas pangan pokok maupun bahan baku serta memfasilitasi akses kepada input manufaktur," ujarnya.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram@rockygerungfans


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah