PRIANGANTIMURNEWS- Hari kemerdekaan Republik Indonesia tinggal beberapa hari lagi, namun perayaan hari kemerdekaan tahun ini tidak akan semarak seperti tahun - tahun sebelumnya, mengingat pandemi belum usai.
Biasanya masyarakat di lingkungan Rt ataupun Rw mengadakan berbagai perlombaan untuk merayakan hari jadi bangsa Indonesia, salah satunya, ialah lomba makan kerupuk. Meskipun perlombaan makan kerupuk terlihat sederhana, namun menyimpan nilai sejarah dan filosofis di dalamnya.
Dahulu pelaksanaan lomba makan kerupuk hanya dilakukan oleh warga menengah ke bawah, tetapi sekarang tradisi lomba tersebut sudah berkembang dan merambah ke semua golongan masyarakat.
Baca Juga: Kasus Vaksinasi Kosong di Jakarta Utara, Pelaku Minta Maaf dan Mengaku Tidak Berniat Buruk
Kerupuk merupakan salah satu makanan pelengkap andalan bagi bangsa Indonesia, khusunya pada era 1930 hingga 1940-an.
Kala itu krisis ekonomi sedang terjadi di Indonesia dan menyebabkan harga kebutuhan pangan melonjak sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat kalangan menengah kebawah. Akhirnya, kerupukpun menjadi salah satu penyambung hidup lantaran harganya terjangkau.
Pada tahun 1950-an mulai bermunculan lomba - lomba untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, salah satunya, ialah lomba makan kerupuk.
Selain untuk menghibur rakyat setelah masa peperangan berakhir, lomba tersebut juga menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang kondisi sulit dan memprihatinkan pada masa perang.***