Tenaga Nakes Kecam Tindakan Biadab KKB

- 19 September 2021, 22:28 WIB
Ratusan tenaga kesehatan melakukan aksi unjuk rasa dan longmarch menuntut tindakan kekejaman KKB.
Ratusan tenaga kesehatan melakukan aksi unjuk rasa dan longmarch menuntut tindakan kekejaman KKB. /Instagram @tni_update/

PRIANGANTIMURNEWS- Sebagai bentuk protes terhadap aksi kekerasan yang kerap dilakukan KKB. Ratusan tenaga kesehatan melakukan aksi unjuk rasa dan longmarch.

Aksi unjuk rasa dan longmarch dilakukan sebagai bentuk protes atas kekerasan terhadap rekan tenaga kesehatan mereka yang menjadi korban kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Diketahui sebelumnya bahwa pada tanggal 13 September 2021, KKB melakukan penyerangan terhadap dokter dan perawat yang bertugas di Puskesmas Kiwirok Kab. Pegunungan Bintang.

Atas peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata Gabriella Meilani meninggal dunia dan jasadnya ditemukan di dasar jurang.

Baca Juga: GenBI Tasikmalaya Peringati World Cleanup Day Dengan Bersih Pantai dan Penanaman Mangrove

"Mereka hadir di tengah masyarakat itu bukan untuk membunuh, tetapi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pedalaman Papua,"dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @tni_update Minggu 19 September 2021.

"Tenaga kesehatan hadir jauh-jauh bertugas sampai ke pedalaman Papua untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabinus Uropmabin.

Lanjutnya, untuk sementara waktu telah menarik seluruh nakes dari sejumlah Puskesmas dan failitas kesehatan lainnya yang berada di distrik-distrik.

Baca Juga: Pep Guardiola Beri Masukan ke Barcelona, Sarankan Cari Pengganti Ronald Koeman

"Seluruh tenaga medis di distrik-distrik sudah kami tarik semua, sehingga kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk sementara bisa bertanggung jawab pada kesehatan masing-masing,"kata, Sabinus.

Yanuar sebagai salah seorang peserta aksi mengungkapkan rasa kesal dan amarahnya terkait peristiwa penyerangan KKB terhadap rekan-rekannya di Kiwirok.

"KKB tidak punya alasan logis untuk membenarkan aksi biadabnya, itu sangat-sangat tidak terpuji, ini lah sesungguhnya aksi melanggar HAM,"kata Yanuar.

Yanuar juga menyebutkan, ada kelompok-kelompok yang masih membenarkan aksi biadab, apalagi saya tahu mereka itu orang yang pernah mengenyam pendidikan tinggi. Saya tandai mereka, ada pegiat HAM juga.

Baca Juga: Singa Betina Bersiap Melawan Indonesia di Kualifikasi Piala Asia AFC

"Yang namanya pegiat HAM itu mendukung setiap orang, sebagai korban, tanpa membedakan sara, tapi dengan kejadian sekarang ini, mereka hanya membisu," kata, Yanuar.

Tentu ada perbedaan jika situasinya terbalik, mereka seperti anjing kelaparan yang sangat beringas mencoba menyalahkan pihak lain.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @tni_update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah