Ada Larangan Ekspor, Indonesia Adakan Pembicaraan dengan Industri Tentang Distribusi Batu Bara

- 10 Januari 2022, 19:32 WIB
Eksportir batubara termal terbesar di dunia telah menangguhkan ekspor batubara pada 1 Januari 2022.
Eksportir batubara termal terbesar di dunia telah menangguhkan ekspor batubara pada 1 Januari 2022. /Reuters/

PRIANGANTIMURNEWS- Indonesia belum mencapai keputusan untuk mencabut larangan ekspor batu bara karena pihak berwenang membahas mengatasi masalah logistik yang memperlambat upaya mendistribusikan batu bara ke pembangkit listrik domestik, kata seorang eksekutif kelompok pertambangan, Minggu 9 Januari 2022.

Eksportir batubara termal terbesar di dunia menangguhkan ekspor batubara pada 1 Januari setelah perusahaan listrik negara Indonesia melaporkan tingkat persediaan bahan bakar yang sangat rendah, menempatkan ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu di ambang pemadaman listrik yang meluas.

Baca Juga: Ada Lonjakan Besar Kasus Omicron, Pemerintah Minta Masyarakat Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Langkah tersebut telah mengirim harga bahan bakar global naik minggu lalu dengan pembeli internasional memantau diskusi erat antara otoritas Indonesia dan industri batubara lokal. Seorang pejabat Kementerian Energi telah berjanji untuk meninjau larangan tersebut setelah 5 Januari 2022.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia bertemu lagi dengan para penambang dan industri terkait lainnya pada hari Minggu, tetapi belum membuat keputusan apa pun mengenai melanjutkan ekspor, kata Hendra Sinadia, direktur eksekutif Asosiasi Penambang Batubara Indonesia.

“Salah satu isu yang dibahas adalah terbatasnya ketersediaan kapal untuk mengangkut batu bara ke pembangkit listrik,” katanya.

Baca Juga: Ada Lonjakan Besar Kasus Omicron, Pemerintah Minta Masyarakat Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Menteri Senior Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa darurat pasokan batu bara di pembangkit listrik lokal sudah berakhir, tetapi pemerintah masih perlu terus membahas kebijakan di bidang ini.

Diskusi akan dilanjutkan pada Senin (10 Januari), kata juru bicara Luhut, Minggu.

Pekan lalu, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta meminta Kementerian Energi Republik Indonesia untuk mengecualikan batu bara berkalori tinggi dari larangan ekspor karena tidak digunakan oleh pembangkit listrik lokal dan izin untuk lima kapal yang sudah memuat batu bara untuk berangkat ke Jepang.

Baca Juga: Cara membuat Daftar List Film yang diinginkan Pengguna Netflix, Ikuti Trik ini!

Menteri Perdagangan Korea Selatan Yeo Han-koo pada hari Jumat mengadakan panggilan video dengan mitranya dari Indonesia untuk menyampaikan 'kekhawatiran tentang larangan ekspor batubara Indonesia dan sangat meminta kerja sama pemerintah Indonesia untuk segera memulai kembali pengiriman batubara', kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan.

Jepang dan Korea Selatan adalah salah satu tujuan utama batubara Indonesia dan, bersama dengan China dan India, mereka menyumbang 73 persen dari ekspornya pada tahun 2021, data pelacakan kapal dari Kpler menunjukkan.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: The Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x