PRIANGANTIMURNEWS- Berbagai penolakan terhadap kebijakan baru yang ditetapkan pemerintah untuk menggunakan My Pertamina pada saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) sampai saat ini terus mengalami penolakan di sejumlah kalangan masyarakat. Yang paling keras menolak adalah sopir angkot. Salah satunya Organisasi Angkutan Darat (Organda).
Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta kepada pihak pertamina untuk mengecualikan penggunaan aplikasi My Pertamina bagi sopir angkot untuk mengisi bahan bakar. Hal ini diungkapkan karena sebagian sopir angkot tidak memiliki ponsel yang bisa mengakses aplikasi My Pertamina. Rata rata mereka hanya memiliki ponsel yang hanya cukup sms dan telpon saja.
Sementara itu Sekretaris Organda Kabupaten Sukabumi Dede Abdul Latif mengatakan, “Meskipun untuk Kabupaten Sukabumi belum tahu kapan akan diberlakukannya pembelian BBM subsidi melalui aplikasi My Pertamina. Namun para sopir angkot dan angkutan umum lainya sudah mulai resah karena mereka tidak memiliki ponsel berbasis smartphone atau hp android.” Ucap Dede Abdul Latif.
Sementara itu diketahui bahwa aplikasi My Pertamina mendapatkan penilaian jelek pengguna di Google Play. Sampai saat ini aplikasi My Pertamina hanya mendapatkan nilai 1,3. Rata-rata komentar dari pengguna adalah kesusahannya dalam penggunaan aplikasi My Pertamina. Hal ini diaminkan oleh sebagian sopir angkot yang sudah mulai merasa resah dengan kebijakan yang diterapkan.***