PRIANGANTIMURNEWS- Setelah di pertengahan Juli lalu, masyarakat disuguhkan dengan fenomena bulan purnama besar atau supermoon beruntun.
Juli ini masyarakat akan disuguhkan kembali dengan fenomena alam, yakni hujan meteor.
Peneliti Utama Bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebut hujan meteor Alpha-Capriconid dan Delta-Aquariids akan menghujani langit selatan sehingga diamati di Indonesia.
Untuk diketahui, hujan meteor merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjad ketika sejumlah meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu dilangit.
Meteor tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah. Meteor sesungguhnya adalah batuan atau debu antar planet yang memasuki atmosfer lalu terbakar karena gesekan dengan atmosfer.
Thomas menjelaskan, gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit Indonesia.
Baca Juga: Resmi! BPOM Mengeluarkan Izin Kepada Pengguna Paxlovid Sebagai Obat COVID-19
Dirinya berharap, pada saatnya nanti cuaca kemarau dan bulan sedang tidak terlalu bercahaya sehingga pengataman hujan meteor menjadi lebih menarik.