PRIANGANTIMURNEWS – Dalam perkara kasus meninggalnya Brigadir J sebelumnya kita semua mendengar bahwa ada baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E di rumah dinas kadiv propam nonaktif irjen FS.
Dugaan awal adanya tindak pelecehan terhadap ibu P yang dilakukan oleh Brigadir J.
Namun fakta kebenaran itu sudah terungkap bahwa tidak ada baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di tempat kejadian perkara.
Baca Juga: Profil Sergio Gomez, Disebut akan Gabung ke Manchester City
Kemudian setelah jenderal kapolri Bapak Listyo Sigit membentuk tim khusus, empat tersangka dalam peristiwa ini ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh tim khusus karena dari keluarga almarhum Brigadir J melaporkan adanya tindakan perencanaan pembunuhan.
Empat tersangka tersebut adalah Bharada E, sopir dan ajudan ibu P, dan Irjen FS.
Dari hasil Autopsi kedua bisa simpulkan dan logikakan sebelum Brigadir J meninggal dunia kemungkinan Brigadir J sempat memohon untuk agar tidak dibunuh.
Baca Juga: Haji Faisal Buat Geger! Nyari Kesempatan dalam Kesempitan!?
Dan dari luka-luka yang ada dalam sekitar tubuh Brigadir J menandakan betapa kejamnya para pelaku terhadap Brigadir J.
Karena luka yang tidak wajar inilah keluarga Brigadir J mencari keadilan dengan melaporkan adanya tindakan pembunuhan berencana dan juga kemungkinan adanya tindakan kekerasan penganiayaan sebelum akhirnya Brigadir J meninggal dunia.
Penyidikan masih belum selesai karena kemungkinan masih banyak lagi oknum yang terlibat di dalam perkara meninggalnya Brigadir J.
Seperti sebelumnya dijelaskan oleh jenderal Kapolri Bapak listyo Sigit ada 25 personil yang dimutasikan dan juga ada beberapa yang ditahan karena diduga menyulitkan penyidikan dan juga menghilangkan barang bukti.
Hal ini sama saja dengan pengkhianatan dimana timsus sedang menyelidiki perkara ini tetapi ada oknum di dalamnya yang malah mengaburkan banyak barang bukti.***