Network
PRIANGANTIMURNEWS - Pos Pemantauan Gunung Api Ile Lewotolok, di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa aktivitas erupsi di Gunung Ile Lewotolok alami peningkatan.
Dikutip PrianganTimurNews dari ANTARA, Kepala Pos Pemantauan Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian aktivitas kegempaan naik berupa gempa embusan abang.
"Aktivitas kegempaan berupa gempa embusan abang terpantau beberapa hari belakangan ini", kata Stanis Arakian Selasa 17 Januari 2023.
Baca Juga: Tegas, UNIBI Bandung Pecat Karyawan Berkomentar Tak Pantas di Foto Presiden Jokowi
Menurut keterangan Kepala Pos Pemantauan, dalam beberapa hari terakhir ini usai status gunung itu siaga diturunkan menjadi waspada.
Dia mengatakan hal ini berkaitan dengan perkembangan erupsi Gunung Ile Lewotolok yang sempat erupsi dengan ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut pada 2022 lalu.
Dia juga mengatakan, setelah keluarnya perubahan status dari siaga menjadi waspada pada awal Januari lalu, sudah dua kali terjadi erupsi di Gunung Ile Lewotolok tersebut.
Baca Juga: Benarkah Aksi Unjuk Rasa di PT GNI Sulawesi karena Konflik dengan TKA, Ini Kata Menaker Ida Fauziyah
Erupsi pertama terjadi dengan ketinggian lava pijar mencapai 400 meter yang terjadi pada Sabtu, 7 Januari 2023 pekan lalu. Sementara erupsi kedua terjadi pada Senin, 16 Januari 2023 pukul 20.35 waktu setempat.
Stanis Arakian sebagai Kepala Pos Pemantauan Gunung Ile Lewotolok mengimbau, walaupun status gunung dalam status waspada, baik masyarakat setempat maupun pendaki atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.
Masyarakat yang berada di bawah kaki gunung pun dihimbau, agar selalu waspada akan ancaman dan potensi bahaya dari erupsi Gunung Ile Lewotolok, seperti lava dan awan panas.
Baca Juga: Pelaku Begal Payudara di Bandung Ditangkap, Sudah Beraksi 7 Kali
Mengingat saat ini curah hujan yang masih sangat tinggi, waspada akan adanya bahaya lahar yang dapat terjadi.***
