Diantaranya adalah bayangan gerhana umbra, penumbra dan antumbra.
Wilayah yang dilewati oleh antumbra, akan mengalami Gerhana Matahari Cincin (GMC). Sementara di wilayah penumbra yang akan terjadi adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS).
Sedangkan wilayah umbra, adalah lokasi yang akan mengalami fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) saat itu.
Baca Juga: Ibu Hamil Tewas! DPR RI Desak Menkes Pecat Kepala RSUD Ciereng Subang Jawa Barat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi Gerhana Matahari Hibrid (GMH) akan terjadi di bulan April 2023.
Laporan tersebut disampaikan oleh Prayitno Adi, Deputi Bidang Geofisika BMKG di Jakarta saat hari Selasa, 7 Maret 2023.
"Gerhana matahari hibrid diprediksi terjadi pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia," ungkap Adi.
Itu artinya, fenomena langka Gerhana Matahari Hibrid akan menjadi momen penutup bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Tidak hanya memprediksi Gerhana Matahari Hibrid, BMKG juga memprediksi tiga gerhana lain akan terjadi di Indonesia tahun ini.
Sehingga total akan terjadi empat kali fenomena gerhana matahari: