Setelah beliau muqim dan mendirikan Pesantren Al Munawwar, kecintaan beliau terhadap ilmu agama tidak berhenti. Beliau melanjutkan menimba ilmu di beberapa Pesantren lainnya.
Pesantren Al Ghoffar Cigeureung Kota Tasikmalaya, Pesantren Bendakereup Cirebon, Pesantren Jambu Dipa Cianjur dan Pesantren Pasir Kadu Petir Hilir adalah beberapa Pesantren yang menjadi tempat beliau menimba ilmu agama.
Baca Juga: KH Tb Miftah Fauzi akan Hadiri Reuni Ikasalwa Ponpes Al Munawwar Kota Tasikmalaya
Usai 'berkelana' menimba ilmu agama, beliau kemudian memutuskan untuk fokus mengajar para santrinya di Ponpes yang beliau dirikan. Santri dari Ponpes Al Munawwar ini bukan hanya berasal dari daerah Tasikmalaya tapi banyak juga yang berasal dari daerah lain di Jawa Barat bahkan ada dari luar pulau.
Almarhum KH.Muhammad Mumun Munawwar yang oleh masyarakat sekitar Ponpes dikenal sebagai tokoh dan ulama panutan ini dalam mengajarkan para santrinya memakai metode pesantren Salafi.
Metode ini yakni pembelajaran melogat Kitab Kuning. Selain memperdalam Kitab Kuning, beliau juga mengajarkan kurikulum lainnya yang biasa dipelajari di Lembaga Pondok Pesantren.
Baca Juga: Rida Maulida Nur AKSI Indosiar 2023 Akan Hadiri Reuni Ikasalwa Ponpes Al Munawwar Ke-37
Kiayi Kharismatik yang semasa hidupnya memiliki akhlak yang sangat dihormati ini, setelah mencurahkan ilmu beliau kepada para santrinya, pada 16 Januari 2020 bertepatan dengan 30 Muharram 1431 Allah SWT memanggil beliau ke haribaan-NYA.
Beliau wafat dalam usia 66 tahun dan wafatnya beliau meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat sekitar Pesantren dan para santrinya.
Sstelah beliau wafat, estafet kepemimpinan sekigus pengabdian dan perjuangan nya terhadap agama Islam diteruskan oleh ketiga putra beliau dan dibantu oleh Dewan Kiayi. Ketiga putra beliau dan Dewan Kiayi berbagi peran dan tugas dalam mengemban amanat beliau.