Belakangan ini genangan air terjadi di lingkungan masyarakat, baik itu dalam menjalankan aktifitas ekonomi maupun pendidikan.
"Contohnya di wilayah Kecamatan Tawang beberapa titik mengalami bencana genangan air seperti di RSUD Dr Soekardjo yang merupakan titik sentral aktivitas masyarakat," kata Romi.
Baca Juga: Perjuangkan Sertifikat PTSL Anggota PMII Nyaris Bentrok, Ini Penjelasan BPN
Ditempat tersebut juga ada salah satu Lembaga Pendidikan Negeri SMA 1 Kota Tasikmalaya yang terkena dampak banjir dikarenakan luapan air dari Sungai terdekat.
Tempat tersebut juga dari segi fasilitas yang kurang memadai yang disediakan oleh pemerintah seperti pengelolaan drainase yang tidak optimal.
Disamping itu, masih banyak sekali sampah yang bertebaran disungai tersebut yang menandakan bahwa pemeliharan sungai ini tidak dikelola atau dipelihara oleh pihak terkait dengan maksimal.
Baca Juga: Jangan Hanya Seremonial, PMII Menilai 391 Tahun Arah Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya Tidak Merata
"Hal ini bertolak belakang dengan tugas dan fungsi UPTD PSDA yaitu melakukan pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan Sumber Daya Air (SDA) lainnya," ujar Romi.
Akibat dari bencana genangan Air yang terjadi di Kota Tasikmalaya, tentunya sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat di wilayah tertentu di Kota Tasikmalay
Terutama di wilayah yang menjadi titik banjir tersebut, dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Tasikmalaya diantaranya menimbulkan kerugian ekonomi.