Agar dapat menguras habis isi dompet kripto korbannya, penyerang biasanya menggunakan metode pengembangan infrastruktur kompleks, eksploitasi, dan implan malware.
Start-up kripto pun menjadi ladang uang yang menggiurkan bagi para peretas karena perusahaan-perusahaan kripto kecil tadi menerima backdoor windows yang dikirimkan.
Baca Juga: 70 Peneliti ikuti Call for Papers dalam Seminar Nasional Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip Unigal
File yang disisipi malware dapat dengan mudah menyusup ke sistem komputer korban dan mengumpulkan segala data yang ada.
Para pemain kripto disarankan untuk waspada dan mulai berhati-hati dalam memainkan pionnya dalam kripto.***