Network
PRIANGANTIMURNEWS - Klub asal Kalimantan, Barito Putera secara mengejutkan Barito Putera resmi mengakhiri kerjasama dengan Rodney Goncalves sebagai pelatih.
Kepala keputusan ini dibuat karena melihat performa Barito Putera yang tidak kunjung membaik apalagi saat ini Barito Putera berada di posisi ke-17 di klasmen sementara BRI Liga 1 2022 di atas Persik ke-18 dan di bawah RANS Nusantara FC yang berada di posisi ke-16.
Dari 20 kali pertandingan, Barito Putera baru 3 kali menang 7 Kali imbang dan mengalami 10 kali kekalahan.
Baca Juga: 4 PemainRodney Borges Goncalves Liga Qatar di Kumpulkan Duta Besar RI! Siap Memperkuat FIFA Matchday Maret Nanti!
Barito Putera menganggap bahwa Rodney Goncalves sudah gagal memberikan penampilan terbaik kepada tim.
Rodney Goncalves merupakan pelatih kedua yang diputus kontrak oleh Barito Putera di musim ini.
Rodney Goncalves menjabat sebagai pelatih setelah sebelumnya Dejan Antonic dilepas terlebih dahulu di tengah kompetisi.
Namun di sisi lain Rodney Goncalves pun menyadari bahwa semua tujuan yang ingin dicapai tidak sesuai dengan harapan tentunya diperlukan adanya perubahan.
Baca Juga: SDIT Al Mukrom Kota Tasikmalaya Adakan Berbagai Lomba Agar Peserta Didik Lebih Mencintai Al Qur'an
Itu tidak seperti yang kita harapkan, oleh karena itu kita harus ada perubahan. Jadi dengan sangat menyesal kita harus mengakhiri kontrak dengan konsumen.
Saat ini Barito Putera menjadi tim pertama yang memecah dua pelatih menjelang memasuki pekan ke 21 BRI Liga 1 musim 2022.
Tentu ini bukan hal yang baik bagi suatu tim bergonta-ganti pelatih seringkali dianggap sebagai opsi utama untuk menunjang performatif.
Namun sebenarnya itu adalah perjudian yang sangat berbahaya tidak melulu berganti pelatih memberikan efek luar biasa kepada klub.
Baca Juga: Uang 2 Milyar Raib Ditipu Asuransi! Patricia Gouw: Sebagai Korban Berharap Ada Keadilan Hukum Di Indonesiapelsriihah
Itu bisa saja menjadi bumerang tersendiri bagi klub. Kekalahan tim tidak hanya berfaktor pada pelatih akan tetapi bisa jadi sumber daya pemain dan lingkungan klub yang tidak sehat yang membuat klub tersebut harus mendapatkan hasil buruk terus-menerus.***
