Kemasan Makanan dari Pelepah Pinang Jadi Solusi Mengurangi Sampah Plastik

24 Juni 2021, 07:49 WIB
Kemasan makanan ramah lingkungan terbuat dari pelepah pinang ini dapat menjadi alternatif pengganti jenis kemasan makanan sekali pakai. /kemenparekraf.go.id/

PRIANGANTIMURNEWS - Tingginya kemasan makanan berbahan plastik menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Pasalnya kemasan makanan berbahan plastik tidak ramah lingkungan.

Kemasan berbahan plastik sering menjadi masalah besar dikarenakan tidak membusuk sehingga ketika dibuang sembarangan akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan

Sering kita melihat dan menemukan tumpukan sampah kemasan plastik di saluran air yang akhirnya mampet sehingga menimbulkan banjir.

Baca Juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Berduka Cita atas Meninggalnya 180 Orang Akibat Covid 19

"Ada alternatif baru untuk kemasan makanan sekali pakai dari pelaku ekonomi kreatif (ekraf) lokal terbuat dari bahan pelepah pinang," ditulis akun Instagram @kemenparekraf.id seperti dikutip priangantimurnews.com Kamis 24 Juni 2021.

Katanya, kemasan makanan ramah lingkungan terbuat dari pelapah pinang ini dapat menjadi alternatif pengganti jenis kemasan makanan sekali pakai.

"Dengan berbahan dasar pelepah pinang, kemasan makanan ini diharapkan dapat menjawab masalah sampah kemasan makanan sekali pakai di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Viral, Seorang Warga Jakarta Berikan Pernyataan Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir, Ini Pesannya Untuk Pemerintah

Lanjutnya, proses produksinya pun selain ramah lingkungan juga turut membuka lapangan pekerjaan baru yang dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.

"Berkat adanya inovasi yang dihasilkan dari komoditas lokal ini, dapat membatu permasalahan sampah bagi pemerintah yang selama ini menjadi masalah," katanya.

Selain itu, kemasan dengan bahan pelepah pinang juga memiliki ketahanan kemasan unggulan karena tahan air dan aman untuk dimasukkan ke dalam microwave maupun oven hingga suhu 200°C.

"Penggunaan bahan alami sebagai bahan dasarnya pun membuat pelepah dapat terurai secara alami di tanah dalam 60 hari," katanya.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Soroti Skenario Perpanjangan Jabatan Presiden, HNW: Darurat Covid Jadi Alasan Ilegal

Ayo, kita dukung produk ekraf karya anak bangsa. Kamu juga bisa sekaligus mengatasi tantangan lingkungan maupun sosial yang ada di Indonesia melalui produk kemasan makanan ramah lingkungan ini.***

Editor: Muh Romli

Sumber: kemenparekraf.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler