Borobudur dan Mitos ' Bimo Kunto ' yang Wajib Diketahui

- 20 Desember 2022, 10:25 WIB
Ilustrasi seorang wisatawan berusaha menyentuh arca di dalam stupa Kunto Bimo. /Tangkapan layar Instagram @sandiuno
Ilustrasi seorang wisatawan berusaha menyentuh arca di dalam stupa Kunto Bimo. /Tangkapan layar Instagram @sandiuno /

PRIANGANTIMURNEWS- Liburan Natal dan tahun baru akan segera datang.

Banyak destinasi wisata yang akan menjadi tujuan wisatawan dalam mengisi libur Natal dan tahun baru untuk tahun ini.

Diperkirakan sejumlah obyek wisata akan dipenuhi para wisatawan.

Disamping adanya kelonggaran bepergian juga kasus Covid-19 di Indonesia relatif sudah terkendali.

Baca Juga: Momen Messi Menangkan Piala Dunia 2022 Lupakan Sejenak Duka Argentina, Ada Apa Dengan Negeri Tango?

Salah satu obyek wisata favorit di Indonesia adalah Candi Borobudur. Situs budaya ini termasuk tujuh keajaiban dunia.

Borubudur adalah candi tempat beribadah umat Budha yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Borobudur dengan keindahan relief- relief di dalamnya juga ada suatu mitos yang sudah melekat di Candi ini.

Mitos tersebut adalah ' Kunto Bimo '

Dilansir dari Instagram pribadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif @sandiuno.

' Kunto Bimo ' adalah salah sebuah stupa yang di dalamnya terdapat sebuah arca.

Baca Juga: 4 Daya Gaib dan Kekuatan Kucing Disaat Kita Tidur

Para wisatawan yang datang ke Borobudur hampir dipastikan mendatangi stupa ini.

Para wisatawan berusaha memasukan tangannya untuk bisa menyentuh jari dari arca di dalam stupa tersebut.

Diyakini kalau kita berhasil menyentuh jari arca tersebut, segala keinginan akan terkabul.

Seiring berjalannya waktu, mitos ini menjadi masalah
terkait pelestarian Candi Borobudur.

Karena tidak jarang para wisatawan, yang berkeinginan besar bisa menyentuh jari arca  menggunakan berbagai cara untuk bisa menyentuhnya.

Baca Juga: Rahasia Daya Gaib dan Kekuatan Kucing Disaat Kita Tidur

Salah satunya dengan menginjak stupa yang didalamnya ada arca tersebut.

Dengan cara menginjak stupa yang menjadi simbol religius umat Budha tersebut tentu kurang tepat. Karena stupa adalah elemen yang disakralkan oleh umat Budha.

" Tidak sepantasnya kita memanjat stupa yang menjadi simbol religius bagi umat Budha. Ini yang harus kita hormati dan lestarikan. " tulis Sandiaga.

" Toleransi umat beragama yang melekat di Bangsa Indonesia menjadi bagian penting dalam membangkitkan ekonomi bangsa. " tutup Sandi.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @sandiuno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah