Seni Angklung Badeng Diklaim Juga Sebagai Kesenian Asli Kabupaten Garut

30 Juni 2022, 15:45 WIB
para pegiat kesenian Badeng/dok.pribadi /

PRIANGANTIMURNEWS- Kabupaten Garut juga ada yang mengklaim bahwa Seni Angklung Badeng adalah Seni budaya asli berasal dari daerahnya sejak tahun 1800-an.

Maka dari itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya harus segera meneliti terkait asal usul Seni Badeng Desa Tanjungmekar, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Syahban Hilal, Kamis 30 Juni 2022. Menurutnya, dalam upaya pelestarian, perlindungan dan pemajuan warisan budaya.

Juga, lanjut dia, perlu melibatkan masyarakat melalui kolaborasi pegiat-pegiat Seni Badeng dengan berbagai komunitas di Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi: Jangan Ada Lagi Kota Di Ukraina Rusak Akibat Perang!

"Disinilah peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memasukkan Seni Badeng dalam perencanaan pengelolaan Kebudayaan daerah Tasikmalaya," ungkapnya.

Terkait Kesenian Badeng, dia melanjutkan, perlu diteliti lebih lanjut dan kemudian disusun sejarah dan asal usul Seni badeng tersebut dengan baik, benar dan dapat di pertanggung jawabkan.

"Maksudnya, dikarenakan di Kabupaten Garut pun ada yang mengklaim bahwa Seni Angklung Badeng adalah Seni budaya asli berasal dari Garut sejak tahun 1800," jelasnya.

Dengan demikian, kata Syahban, informasi Seni Badeng di Desa Tanjungmekar Kecamatan Jamanis tersebut akan dijadikan bahan dalam rapat kerja dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.

"Jadi akan menjadi bahasan bagi Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan bahkan sebagai bahan konsultasi ke Ditjen Kebudayaan Republik Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Isu Legalitas Ganja Medis yang Diperjuangkan Sinta untuk Kesembuhan Anaknya, Disorot Prof Dr Zubairi

Seni Badeng dilahirkan oleh seorang petani bernama Baihaki yang berasal dari Kampung Talaga, Kabupaten Majalengka sebelum kemerdekaan yaitu sekitar tahun 1940.

"Pak Baihaki ini asal Kabupaten Majalengka, beliau menikahi perempuan asal kampung medanglayang, Desa Tanjungpura sekarang berubah nama menjadi kampung Rajamandala, Desa Tanjungmekar," ungkap Kepala Desa Tanjungmekar Ade Lukmanul Hakim, Senin 27 Juni 2022.

Ade melanjutkan, Kesenian Badeng biasanya digelar setiap adanya pesta rakyat, seperti khitanan, panen raya, bahkan selalu tampil dalam peringatan hari Kemerdekaan bangsa Indonesia setiap 17 Agustus.

"Jadi, almarhum Pak Baihaki ini menikahi saudari Maemunah Kakak
dari M. Abidin, dan sekarang Seni Badeng merupakan kesenian khas dari Desa Tanjungmekar, walaupun penciptanya asal dari Majalengka," tuturnya.

Baca Juga: Barcelona dan Manchester United Sedikit Lagi Sepakat untuk Transfer Frenkie de Jong

Tetapi, dikarenakan menciptakan Seni Badeng sudah menjadi warga Desa Tanjungmekar, secara otomatis karya yang diciptakan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Tanjungmekar.

"Pada tahun 1946 setelah kemerdekaan baru kesenian Badeng ini dikembangkan dan menjadi bagian dari kesenian tradisional warga Desa Tanjungmekar, dan selalu tampil di setiap pesta rakyat," ujarnya.

"Pengembangan Seni
Badeng awalnya diprakarsai Pak Baihaki dan Tokoh Masyarakat yang ada dikampung Medanglayang atau Rajamandala, mereka membuat alat-alat kesenian Badeng dan angklung," jelasnya.

Dan yang menjadi sponsor dari pembuatan alat-alat kesenian Badeng, kata Ade, adalah Haji Sulaeman, sehingga menjadi seni hiburan rakyat yang selalu dinanti-nantikan pentasnya.

Baca Juga: Mulai 1 Agustus 2022, Harga Tiket Masuk Pulau Komodo Jadi Rp 3,7 Juta

"Pada tahun 1957 bapak Baihaki meninggal dunia dan
dimakamkan di TPU Medanglayang, setelah meninggal kesenian badeng tersebut dilanjutkan oleh bapak
akhri," kata Ade menjelaskan.

Namun, pada tahun 1990, akhri meninggal dunia dan kesenian
badeng tersebut terus dikembangkan oleh warga Rajamandala dan sebagai Ketua kesenian yaitu Endang Okib.

"Semoga saja kedepannya seni Badeng semakin menjomantara, dan sebagai kesenian yang terlahir dari masyarakat mampu mendunia," tegasnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler