Agar tetap lestari seni budaya tradisional Benjang Batok oleh Mang Koko dikenalkan kepada putranya dan masyarakat sekitar.
Sempat manggung dibeberapa daerah di Jawa Barat. "Alhamdulillah semua Kota sempat Saung Angklung Mang Koko kunjungi, termasuk Ibu Kota Jakarta, Purwakarta, Berebes dan Bandung," kata Mang Koko.
Mang Koko juga punya inisiatif sendiri, sekarang murid yang unggulan merupakan anaknya sendiri. "Kebetulan pengurus Saung angklung Mang Koko merupakan masyarakat sekitar," ucapnya.
Mang Koko juga merupakan pengrajin angklung di Pangandaran yang memproduksi sendiri dengan penjualannya yang sudah ke beberapa daerah.
Selama pandemi Mang Koko mengakui merasakan dampak pandemi terutama penjualan angklung yang biasanya diproduksi untuk sekolah-sekolah.
"Semuanya pasti merasakan dampak dari Pandemi Covid-19. Namun Saung angklung Mang Koko tidak mengurangi semangat untuk tetap berkesenian dalam melestarikan budaya," ucapnya.
Untuk penyaluran karyanya Saung angklung Mang Koko menampilkannya di media sosial dan YouTube dengan nama Studi Angklung.
"Alternatif itu dilakukan Saung angklung Mang Koko agar tetap bisa manggung walaupun secara virtual," pungkasnya.***