Presiden Soekarno dan Wahyu Jayabaya

- 26 Mei 2022, 18:12 WIB
Presiden RI Pertama Ir. Soekarno.
Presiden RI Pertama Ir. Soekarno. /Buku Dunia Batin 2 Macan Asia

"Haraplah pikirkan, Tuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya dan menunggu-nunggu datangnya ratu adil, apakah sebabnya prabu Jayabaya sampai hari ini masih terus menyalakan harapan rakyat," kata Soekarno.

Baca Juga: Ratusan CPNS Mengundurkan Diri Bisa Merugikan Negara

Tak lain dan tak bukan ialah karena hati rakyat yang menangis itu, tak henti-hentinya, tak habis-habisnya menunggu-nunggu atau mengharap-harapkan datangnya pertolongan.

Sebagaimana orang yang berada dalam kegelapan tak henti-hentinya pula saban hari, saban menit, saban jam menunggu-nunggu dan mengharap-harap, kapan, kapankah matahari terbit ?

Soekarno menolak tuduhan pemerintah kolonial bahwa ide ratu adil adalah buatan para penghasut, seperti kita, dukun, atau intelektual yang punya lidah licin dan pena tajam, ide-ide yang menggerakkan rakyat adalah hasil dari kesengsaraan rakyat sendiri.

Kemasyhuran ramalan Jayabaya sangat populer di zaman Jepang. Ramalan Jayabaya yang berbunyi tentang keruntuhan Jepang menginspirasi rakyat untuk bergerak dan melawan penjajah dan kebengisan tentara Jepang.

Oleh karenanya, ramalan Jayabaya menjadi motivasi akan gerakan rakyat yang didorong oleh semangat doktrinal khazanah Jawa.

Ramalan revolusi yang menginspirasi gerakan massa antara lain tebu saujun, ana wedon saka lor kulon, Ake Mul more putih, ateken tebu Wulung yang artinya ada senggok tebu, ada hantu dari barat laut, berselimut mori putih bertingkat tebu hitam.

Tafsir dan analisa dari ramalan Jayabaya mengarah pada kekalahan Belanda pada Jepang yang digambarkan sebagai hantu yang hidup lagi untuk menjajah Indonesia.

Baca Juga: 7 Bukti Kebapukan Manchester United Musim 2021-2022

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Dunia Batin 2 Macan Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x