orang Jawa kuno juga kenal kuburan, ini buktinya, Dalam perjalanan itu, Sutasoma disergap Gajahmuka yang ganas, lalu seekor naga.
Namun, Sutasoma malah menjadikan keduanya murid. Ia juga bertemu harimau betina yang kelaparan dan hendak memakan anaknya sendiri.
Sutasoma yang jatuh iba, menyerahkan dirinya untuk dimakan harimau. Kematian Sutasoma membuat sang harimau trenyuh dan menyesal.
Beruntung muncullah Dewa Indra yang menghidupkan kembali Sutasoma. Dan, bersama dengan gajahmukha dan naga, harimau itu pun menjadi murid Sutasoma.
Nah, apa yang terjadi selanjutnya? SUTASOMA MENCAPAI KESADARAN Ketika bertapa di puncak Gunung Semeru, Sutasoma digoda para bidadari yang cantik jelita.
Bahkan Dewa Indra pun ikut menyamar menjadi bidadari, untuk menguji keteguhan hatinya. Namun upaya mereka gagal, karena Sutasoma menampakkan wujud aslinya sebagai Buddha Wairocana, Yang Maha Tinggi.
Para dewa pun menyembahnya. Dalam sekejap, Sutasoma kembali ke rupa manusia dan menyadari misinya. Eh, begitu turun gunung, Sutasoma bertemu dengan sepupunya, Raja Dasabahu.
Dengan riangnya Raja Dasabahu meminta Sutasoma menikahi adik perempuannya yang cantik, yakni Candrawati, karena keduanya sudah dijodohkan sejak kecil.
Aslinya, Dewi Candrawati adalah titisan Locana, pasangan Wairocana, sang Buddha tertinggi. Nah, perkawinan Sutasoma dan Candrawati di taman Ratnalaya, yang adalah manifestasi penyatuan energi maskulin-feminin,