Suatu hari, muncullah Dewa Rudra yang menganugerahinya kesaktian luar biasa, bahkan menjadikannya manifestasi Dewa Rudra alias Dewa Siwa di dunia.
Merasa tak terkalahkan, watak angkaranya pun muncul. Suatu ketika, hidangan untuk Sudanda ludes dilahap anjing, dan sebagai gantinya, sang juru masak menyajikan daging manusia.
Sejak itu Sudanda kecanduan daging manusia dan berubah menjadi raksasa. Seisi kerajaan mengusirnya karena takut. Raja Sudanda mengungsi ke lereng Semeru dan memuja Bhairawa, dengan ritual makan daging manusia.
Ia semakin kuat, hingga menjadi raja para raksasa dan ashura. Setelah itu, kerajaan Ratnakanda direbutnya kembali, dan namanya menjadi Purusada, atau pelahap manusia.
Kahyangan diserang dan para dewa gentar. Berbagai negeri pun dihancurkan karena ambisinya menumbalkan 100 raja bagi dewa pujaannya, sang Dewa Kala.
Siapakah yang mampu menghadapinya? LAHIRNYA PENYELAMAT DUNIA Karena kasihnya kepada dunia yang di ambang binasa, Bodhisatwa menjadi manusia dan terlahir sebagai pangeran tampan dari Hastina, yang bernama Sutasoma.
Kehidupan Sutasoma bergelimang kemewahan dan nikmat duniawi. Namun, meski berulang-kali dibujuk menjadi raja, Sutasoma bersikukuh untuk menguak dan menjalani takdirnya sendiri.
Baca Juga: KASUS SUBANG SEMAKIN PANAS: Yosep Akhirnya Angkat Bicara Tentang Saksi S Yang Ditangkap!??
Pada suatu malam, ia menyelinap ke luar istana dan mulai mengembara. Perjalanan spiritualnya dibuka dengan ritual tantra di kuburan dan berakhir di pertapaan Dewa Siwa, di puncak Gunung Semeru.