Tingkatkan Pemahaman Pelaku UMKM di Pangandaran Melalui Pelatihan Manajemen Ritel dan Akurasi Produk

9 Desember 2021, 07:49 WIB
Sampel produk UMKM asli Pangandaran yang akan dijadikan sampel melalui pengakurasian di Cilacap Jawa Tengah. /Dok. Dinas PKUMKM Pangandaran/

PRIANGANTIMURNEWS- Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM menggandeng pihak PT. Alfamart mengadakan pelatihan manajemen ritel dan akurasi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Pelatihan yang diikuti oleh puluhan para pelaku UMKM digelar di aula Setda Kabupaten Pangandaran di Parigi, Rabu, 8 Desember 2021.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut kegiatan pada bulan Oktober 2021 kemarin.

"Kegiatan diikuti sebanyak 60 peserta dari perwakilan UMKM yang ada di Kab Pangandaran, dan diprioritaskan bagi pelaku UMKM yang sudah memiliki legal formal," ungkap Tedi.

Baca Juga: Kabar Baik, Series Little Mom Season 2 Akan Segera Tayang di WeTV

Kemudian dari hasil kegiatan ini, lanjut Tedi, sampel produk UMKM dari Pangandaran akan dibawa ke Cilacap Jawa Tengah untuk dilakukan akurasi dan seleksi.

"Lalu di bawa ke Jakarta, nanti produk apa saya yang sudah memenuhi persyaratan," kata Tedi.

Pasalnya, kata Tedi, menurut pihak PT Alfamart, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelaku UMKM dan itu sudah menjadi keharusan, baik itu dari sisi keamanan maupun keberlangsungan.

"Melalui akurasi ini memiliki dampak yang luar biasa bagi para pelaku UMKM di Pangandaran. Berapa jumlah produk yang bisa dipasarkan," harap Tedi, seraya dirinya berharap, pemasaran produk UMKM asli Pangandaran bisa menjangkau ke tingkat provinsi bahkan nasional.

Baca Juga: Siapkan Aplikasi BRImo, Beginilah Cara Tarik Tunai di ATM Bank BRI Tanpa Menggunakan Kartu, SINGKAT!

Sementara Brand Marketing Manager PT Alfamart Cilacap Jawa Tengah Widiharto menanggapi, antusias dari para pelaku UMKM di Pangandaran cukup tinggi untuk mengikuti pelatihan manajemen ritel dan akurasi.

Menurut Widi, melihat dari tampilan produk UMKM di Pangandaran cukup bagus, hanya saja untuk kualitas belum bisa diketahui.

"Kita belum tahu kualitas nya karena belum di cek atau di akurasi," kata Widi.

Hanya saja permasalah yang disampaikan dari beberapa pelaku UMKM tadi, kata Widi yaitu terkait label halal.

Widi berharap, dari kegiatan ini pelaku UMKM di Pangandaran bisa memahami syarat agar produk nya bisa dijual di toko modern seperti Alfamart.

Baca Juga: ENAM FAKTA Membuat DANU Bisa Terseret Dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Untuk pembayaran produk oun kata Widi, biasa dilakukan selama 7 hari. Supaya uang bisa berputar.

"Dan ini butuh peran pemerintah daerah untuk menghimbau kepada masyarakat, kalau pilihannya sama kenapa tidak beli produk lokal saja, kan begitu supaya ekonomi pelaku UMKM di Pangandaran juga meningkat," kata Widi.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler