Puluhan Pengusaha Bordir di Sukaraja Tasikmalaya Gulung Tikar, Harga Bahan Pokok Naik Diduga Dimonopoli

3 Januari 2023, 14:20 WIB
Para pengusaha bordir di Sukaraja, Tasikmalaya banyak yang gulung tikar akibat mahalnya bahan pokok bordir./Tangkapan layar Youtube Priangan Com /

PRIANGANTIMURNEWS – Harga bahan baku benang dan kain naik dan mengakibatkan, ratusan pengusaha bordir di Tasikmalaya merugi.

Kenaikan bahan pokok tersebut amat terasa oleh para pengusaha bordir di wilayah Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya.

Bahkan akibat kenaikan tersebut, para pengusaha rugi besar dan banyak pengusaha yang terancam gulung tikar.

Baca Juga: IRONIS! PPKM Dicabut, Pemerintah Biarkan 200 Turis China Datang ke Bali Saat Covid di Negeri Tirai Bambu Naik

Kenaikan harga tersebut diduga, adanya monopoli dari salah satu toko yang menjual benang di wilayah Kota Tasikmalaya.

Awalnya, harga benang hanya senilai 21 ribu Rupiah. Namun sekarang, harga benang mencapai 28.000 Rupiah.

Sedangkan untuk harga kain, harga awalnya senilai 5 ribu Rupiah, kini menjadi 8.000 Rupiah per meter.

Baca Juga: Heboh! Bupati Cianjur Herman Suherman, Siap Diperiksa KPK Terkait Dugaan Penyelewengan Dana Gempa

Dari ratusan mesin bordir yang biasa digunakan untuk melakukan produksi, kini hanya 20 mesin yang digunakan.

Hal tersebut akibat berkurangnya daya beli bahan pokok para pengusaha bordir.

Selain itu, para pengusaha juga biasa menjual produk bordir dengan harga murah.

Salah satu pengusaha bordir mengatakan, imbas harga bahan baku naik membuat pihaknya kelimpungan.

Apalagi harga bordiran kebaya masih bertahan dengan harga 35.000 per picis. Hal tersebut membuat keuntungan yang semakin menipis.

Baca Juga: FANTASTIS! Persib Bandung Didenda Rp520 Juta Akibat Ulah Bobotoh

Akibat kenaikan harga barang pokok bordir ini, sekarang banyak pengusaha bordir yang bangkrut, akibat mahalnya bahan baku benang dan kain.

Bahkan, para pengusaha sekarang banyak yang menjual mesin-mesin bordirnya ke daerah Bukittinggi, Padang.

Parahnya, mereka menjual mesin bordir itu dengan metode jual rugi. Para pengusaha menjual mesin dengan harga yang murah.

Para pengusaha rata-rata menjual mesin dengan harga sekitar 50 juta Rupiah. Hal tersebut sangat murah dibandingkan dengan harga saat mereka membeli di kisaran 200 juta Rupiah. ***

 

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Youtube Tasik TV

Tags

Terkini

Terpopuler