PRIANGANTIMURNEWS – Wakanda merupakan negara fiksi yang ada dalam semesta film Marvel Universe.
Wakanda sendiri pertama kali diperkenalkan dalam film Civil War yang menampilkan T’challa (Chudwick Boseman) sebagai raja Wakanda.
Selain menjadi raja, T’challa juga merupakan ksatria pelindung Wakanda dan dikenal sebagai Black Phanter.
Dalam film Black Phanter, negeri Wakanda dikenalkan lebih dalam sebagai negara tersembunyi di Afrika yang mempunyai kekayaan alam melimpah.
Baca Juga: Licik! Sepi Pengunjung, Qatar Sewa Penonton Bayaran Untuk Tonton Piala Dunia 2022
Kekayaan tersebut diperoleh Wakanda karena mempunyai 10.000 ton logam Vibranium yang dikenal dalam filmnya sebagai logam terkuat.
Dalam dunia Marvel, 1 gram Vibranium dibandrol dengan harga 10.000 US Dollar atau sekitar 160 juta Rupiah.
Dengan Vibranium sebanyak itu, Wakanda diperkirakan mempunyai Gross Domestic Product (GDP) senilai 90,7 Triliun US Dollar.
Pertanyaan kemudian muncul, apakah Indonesia lebih kaya dari Wakanda?
Hal ini mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, bahkan menjadi negara dengan logam nikel terbanyak di dunia.
Cadangan nikel Indonesia sendiri senilai 21 juta metric ton.
Satu ton nikel sendiri per Juni dibandrol dengan harga 230 ribu US Dollar atau 3,5 Milyar Rupiah.
Jika semua nikel dijual, Indonesia mampu meraup untung sebesar 491 Milyar US Dollar dari nikel.
Jumlah ini tentu sangat jauh dengan kekayaan negeri Wakanda. Namun, Indonesia masih bisa menyaingi Wakanda.
Baca Juga: 5 Bintang Sepakbola Terbaik yang Tak Masuk Skuad Brasil untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022
Ini karena Indonesia memiliki sumber daya alam bukan dari nikel saja, belum ditambah hasil tambang lain dan produksi ekonomi.
So, apakah Indonesia butuh sosok Black Phanter untuk membuat Indonesia lebih kaya dan makmur?***