Kenali 7 Sikap Toxic Terhadap Anak

5 November 2021, 19:09 WIB
Ilustrasi toxic parents /Freepik.com/master1305

PRIANGANTIMURNEWS - dr. Aisyah Dahlan ialah seorang pendakwah ibu-ibu yang sering menyampaikan tema kekeluargaan, gender, dan pendidikan anak yang baik.

Di setiap dakwahnya ia rajin memberikan data konkret di lapangan tentang apa dan bagaimana sebuah fenomena dapat terjadi di sekitar masyarakat dengan mencontohkan keluarganya sendiri.

Dikutip PrianganTimurNews.com dari akun Instagram @parentingasyik yang telah mempost dakwah dari dr. Aisyah Dahlan.

Baca Juga: Prediksi Skor West Ham United vs Liverpool, Live Streaming, Pratinjau, H2H: Liga Premier 2021-22

Dalam postingan tersebut dr. Aisyah Dahlan memaparkan 7 Sikap Toxic terhadap anak yang bisa membahayakan mental anak.

Berikut 7 Sikap Toxic Terhadap Anak menurut dr. Aisyah Dahlan:

1. Orangtua seringkali mengutamakan kebutuhannya sendiri dari pada anaknya
Tindakan tanpa pertimbangan kebutuhan dan perasaan anak, tidak memikirkan apa dampak yang akan terjadi padanya jika orangtua melupakan prioritas utamanya. Hal ini dapat mengakibatkan perilaku yang mungkin kurang baik nantinya.

2. Orangtua tidak memperlakukan anaknya dengan baik
Anak adalah anugerah yang diamanahkan dari Allah, Tuhan yang menyayangi dan ingin membahagiakan orangtua dengan kehadirannya. Tentulah dengan anugerah ini dibutuhkan tanggungjawab besar untuk mendidik dan menyayanginya dengan baik. Menerimanya sebagaimana seorang anak yang dengan fitrahnya sebagai manusia yang memiliki kerkurang dan kelebihan.

Baca Juga: Ditegur Prokes Kendor, Bupati Pangandaran Ancam Tutup Objek Wisata

3. Sulit mengendalikan emosi
Terkadang saat orangtua merasa marah dan kesal pada anaknya, secara tidak disengaja maupun tidak memperlihatkan ekspresi yang menakutkan, hal tersebut dapat memberi dampak besar bagi psikis anak. Bahkan jika melakukan tindak kekerasan secara verbal maupun fisik tentu saja hal tersebut dapat dikatan sebagai pelanggaran HAM anak. Sekalipun ia adalah orangtuanya sendiri, namun hal ini telah ditetapkan secara tegas peraturannya oleh pemerintah.

4. Suka mengontrol anak dengan ketat
Memerintahkan anak untuk melakukan ini itu, melarang anak untuk melakukan, berpikir, bahkan bertindak dan berkata secara berlebihan.

5. Sering menyalahkan anak
Semua kesalahan sepenuhnya dilemparkan pada anak, apa yang dia lakukan selalu tidak dirasa cukup. Orangtuanya jarang sekali apresiasi prestasi, keberhasilan maupun ketidakberhasilan anak dengan baik. Maka hal tersebut dapat membahayakan anak.

6. Orangtua sering mempermalukan anaknya sendiri
Anak diperlakukan kurang tidak baik seperti, dicaci maki, dimarahi, dibandingkan dengan saudara lainnya, disalahkan di depan umum, dan atau memukul anak di depan teman-temannya. Hal tersebut dapat membuat anak malu.

7. Menciptakan lingkungan kompetitif dianatara anggota keluarga
Selain selalu merasa benar, seringkali orangtua melupakan bahwa anaknya perlu mendapatkan hak untuk bergau bersosial, empati, toleransi dan kerjasama dari orangtuanya. Semoga bermanfaat. ***

Editor: Aldi Nur Fadilah

Sumber: Instagram @parentingasyik

Tags

Terkini

Terpopuler