Wajib Tahu, Pemimpin Lahir dari Kekayaan Kebudayaan yang Luhur dan Agung

- 21 Mei 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi pemimpin
Ilustrasi pemimpin /Pixabay/geralt/

PRIANGANTIMURNEWS- Pemimpin Lahir dari kekayaan kebudayaan yang luhur dan agung.

Terbentuk melalui proses kehidupan sehari-hari yang merupakan perwujudan dari aspek kebudayaan yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Dikutip priangantimurnews.com dari Buku Adab Sunda, aspek-aspek tersebut antara lain, pertama, pemimpin merupakan teladan terhadap cetusan ide-ide atau gagasan, nilai-nilai, adab (norma-norma), adat (aturan-aturan) dan sebagainya (culture sistem).

Baca Juga: Lapas Tasikmlaya Lakukan 6 Inovasi Unggulan, Apa Saja, Simak Penjelasannya

Kedua, pemimpin sebagai satu komplek (multi sistem) aktivitas serta tindakan berpola dari peradaban masyarakat (social sistem), dan ketiga, pemimpin sebagai bentukan kepercayaan dan keyakinan masyarakat yang juga dibuat oleh masyarakat itu sendiri.

Masyarakat Sunda sebagai salah satu etnis atau suku bangsa memiliki corak kepemimpinan yang bersumber dari kebudayaan tertentu yang berbeda dengan etnis lain yang ada di Indonesia ini.

Kepemimpinan yang bersumber pada kebudayaan Sunda, yakni, pertama ; ide, gagasan, adab (norma), adat, dan aturan-aturan yang dimanifestasikan dalam kehidupan masyarakatnya. Lebih jelas lagi dapat dilihat dalam struktur dan budaya (kultur) masyarakat etnis Sunda.

Baca Juga: Majelis Rakyat Papua dan Majelis Rakyat Papua Barat Curhat kepada Presiden Jokowi, Simak Isinya

Struktur dan budaya tersebut disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan etnis Sunda.

Pemimpin berfungsi sebagai penunjuk tujuan hidup masyarakat Sunda. Pemimpin menyelaraskan diri dengan harapan yang ingin dicapai masyarakat Sunda. Pemimpin memerlukan pandangan hidup (way of life) yang luas dan bijaksana.

Pandangan hidup atau filsafat hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan dalam suatu masyarakat yang bermaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah kehidupan di dunia.

Baca Juga: Jelang Persiapan Liga 1 Musim 2022-2023. Persib Bandung Kedatangan Pemain Lokal Baru Jebolan Krosia

Kepemimpinan pada masyarakat Sunda merupakan pandangan hidup dan kemudian menjadi landasan atau dasar suatu masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas sosialnya, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.

Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan melihat persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara memecahkan persoalan-persoalan yang ada dihadapannya.

Maka pemimpin berusaha berada di depan menunjukkan jalan, memberi teladan dan membuat sistem peradaban agar dapat dipahami dengan jelas oleh masyarakat.

Pandangan hidup (angon-angon) orang Sunda (Rosidi) terbagi menjadi lima aspek diantaranya, pertama, pandangan hidup tentang manusia sebagai pribadi. Orang Sunda berpandangan bahwa manusia harus punya tujuan hidup yang baik.

Baca Juga: RESMI, Serial My Lecturer My Husband Season 2 Tayang Pada 27 Mei 2022, di WeTV

Kedua, pandangan hidup tentang hubungan manusia dengan masyarakat , orang Sunda menghindari persaingan, lebih mengutamakan kerjasama (gotong royong) untuk kepentingan bersama. Lebih menghargai musyawarah.

Beberapa kriteria pemimpin yang akan memimpin masyarakat Sunda tercermin dalam babasan seperti "kudu Hade hogoh Hade Tagog" yakni harus baik Budi bahasa dan baik tingkah lakunya. Pemimpin Sunda tidak boleh leuir pikir (terlambat dalam berpikir).

Dalam budaya Sunda pemimpin diartikan sebagai pusat yang dikelilingi oleh para pengikut.

Hubungan pengikut dan pemimpin disini adalah hubungan dependen atau saling berkaitan (hubungan ketergantungan kepada sang pusat, yaitu pemimpin).

Baca Juga: Cara Menarik Saldo Emas ‘Pluang’ Ke Rekening, Nggak Sampe Sejam!

Pusat, atau pemimpin dalam kontek ini memiliki posisi lebih tinggi daripada para pengikutnya.

Relasi kedua bersifat suprior-imperior, dapat dikatakan bahwa posisi pemimpin di atas dan pengikut di bawah pemimpin di atas , karena memang mempunyai kelebihan.

Kualitas pemimpin Sunda terletak pada kualitas pemimpinnya. Pemimpin yang memiliki kualitas lebih (ilmu) akan mengalirkan ilmu tersebut sesuai potensi wadah-wadah itu sendiri. Namun tidak semua pengikut berkembang sama seperti hal pendahulunya.

Baca Juga: Inilah Jadwal Tayang Serial My Lecturer My Husband Season 2, Dibintangi Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina

Tetapi, pengikut itu di beri kesempatan untuk mengembangkan diri menjadi "Pusat" baru dengan membentuk lingkungan pengikut sendiri.

Penyebaran pusat ini dilakukan secara bebas dan sukarela oleh para pengikut dengan potensi masing-masing.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Buku Adab Sunda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah