PRIANGANTIMURNEWS - PBB mengatakan 10.000 warga Palestina telah dipaksa keluar dari rumah mereka di Jalur Gaza, karena jumlah korban tewas akibat serangan Israel di daerah kantong itu mencapai 126 orang.
Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada hari Jumat, ketika Israel meningkatkan penempatan pasukan dan tank di dekat kantong Palestina yang terkepung.
Setidaknya 126 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah tewas dan 920 lainnya luka-luka sejak permusuhan berkobar pada hari Senin.
Ratusan keluarga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza utara untuk menghindari tembakan artileri Israel.
PBB mengatakan diperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza di tengah serangan Israel.
Meskipun ada seruan internasional untuk segera menghentikan semua permusuhan, termasuk dari kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji serangan itu akan berlanjut "sebagaimana diperlukan untuk memulihkan ketenangan di negara Israel".
Hamas menembakkan rentetan roket lagi ke arah Israel, menghantam kota Ashkelon pada dini hari pada hari Jumat.
Setidaknya enam warga Israel dan satu warga India telah tewas.
Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.
Sementara itu, kekerasan sedang terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, serta di Israel.
Dalam potensi eskalasi lainnya, setidaknya tiga roket ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel.***