PRIANGANTIMURNEWS– Pihak penyelidik dari PBB mendukung dan menyerukan penyelidikan hak asasi manusia di Iran atas tuduhan eksekusi di bawah perintah negara kepada ribuan tahanan politik tahun 1988.
Penyelidikan ini juga mengungkit tentang peran yang dimainkan oleh Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi di masa lalu yang pernah menjabat sebagi wakil jaksa Teheran.
Penyelidikan ini dilakukan untuk kepentingan Iran dan merupakan sebuah keprihatinan atas dugaan beberapa kuburan massal yang dihancurkan sebagai upaya menutupi.
Baca Juga: RSUD dr.Slamet Garut Segera Jadi RS Covid-19
Raisi memiliki peran dalam peristiwa tersebut secara historis.
Dilansir Middle East Monitor pada Selasa, 29 Juni 2021, Raisi merupakan seorang hakim dengan garis keras berada di bawah sanksi Amerika Serikat terhadap keterlibatannya sebagai salah satu hakim yang mengawasi pembunuhan tahun 1988.
Amnesty Internasional mengungkapkan mengenai 5.000 tahanan politik yang dieksekusi.
Pada Sabtu, 3 Agustus 2013 Raisi menggantikan Hassan Rouhani, sesudah mengamankan kemenangan bulan ini dan ditandai pemilih yang apatis atas adanya kesulitan secara ekonomi serta pembatasan politik.
Baca Juga: Simak, Cara Cek Akreditasi Perguruan Tinggi dan Prodi Sebelum Daftar CPNS dan PPPK