Aksi Pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark Sebabkan Kerugian RP 3 M, Tapi Tetap Diizinkan

- 4 September 2023, 07:35 WIB
Polisi Swedia menangkap 15 warga Muslim di Varnhemstorget, Malmo, Swedia yang hendak menyerang Salwan Momika yang tengah membakar Al-Quran pada Minggu, 3 September 2023.
Polisi Swedia menangkap 15 warga Muslim di Varnhemstorget, Malmo, Swedia yang hendak menyerang Salwan Momika yang tengah membakar Al-Quran pada Minggu, 3 September 2023. /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Aksi pembakaran Al Quran terus berlanjut hingga saat ini, di negara Swedia dan Denmark.

Tindakan provokatif dan rasis tersebut kembali digelar pada Minggu, 3 September 2023 di Varnhemstorget, Malmo, Swedia.

Salwan Momika yang merupakan veteran pasukan Kristen Irak yang sekarang tinggal di Swedia, kembali menjadi dalang utama.

Baca Juga: Pembakaran Al Quran Selama Empat Hari di Denmark dan Swedia, Jawab Kecaman dari OKI

Wilayah Varnhemstorget adalah rumah untuk sebagian besar umat Muslim di Swedia. Aksi yang digelar Momika, telah menyebabkan 100 warga Muslim Swedia turun kejalan.

Melempar Batu dan botol ke arah Salwan Momika dan petugas keamanan. Menyebabkan bentrokan, yang berakhir pada penangkapan 15 warga Muslim Swedia oleh polisi pengaman.

Salah satu media penyiar Radio Swedia, Sveriges memberitakan bahwa aksi pembakaran kitab suci umat Muslim yang berulang telah menyebabkan kerugian untuk Swedia dan Denmark.

Baca Juga: Pemerintah Inggris Baru Buka Suara Tentang Pembakaran Al-Quran di Swedia: Tindakan Tak Pantas

Diberitakan pada Sabtu, 2 September 2023 bahwa total kerugian yang dialami Swedia dan Denmark mencapai Rp 3 miliar atau 200 ribu US dollar.

Alasan mengapa negara alami kerugian yang cukup besar adalah karena pengerahan personil keamanan (polisi) yang sangat masif dan mengganggu tugas rutin mereka.

Serta aksi provokatif tersebut terus dilakukan berulang kali, dan semakin masif sejak sembilan bulan terakhir di kedua negara nordic tersebut.

Baca Juga: Pembakaran Al-Quran di Swedia oleh Sayap Kanan! Tuai Kecaman Keras dari Negara dan Tokoh Muslim

Tidak hanya ancaman kerugian di dalam negeri. Kritik yang luas juga datang dari komunitas internasional khususnya negara Muslim.

Hal tersebut mengancam hubungan diplomasi antara Swedia-Denmark dengan negara-negara mayoritas Muslim. Kedua negara tersebut akan terpojokan dalam hubungan kepentingan lain.

Kecaman semakin meluas karena Partai paling kanan di Swedia, Stram Kurs yang dipimpin Rasmus Paludan. Secara terang-terangan juga terlibat dalam kejahatan rasial tersebut.

Baca Juga: Indonesia Panggil Dubes Swedia, atas Aksi Pembakaran Al-Qur'an

Aksi dilakukan sebagian besar di kota  Malmo, Norrkoping, Jonkoping dan Stockholm akhir tahun 2022 lalu.

Kondisi tersebut telah mencoreng nama dan citra Swedia-Denmark yang memegang teguh perinsip individual atau kelompok yang bebas berekspresi.

Malah justru mengundang tindakan provokatif dan permusuhan yang bahkan mengancam keamanan Swedia-Denmark sendiri.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x