Pembakaran Al Quran Selama Empat Hari di Denmark dan Swedia, Jawab Kecaman dari OKI

- 4 Agustus 2023, 09:00 WIB
  Pembakaran Al-Quran di negara Nordik Denmark dan Swedia dilakukan empat hari berturut-turut. Memasuki masa terparah dinegara tersebut.
Pembakaran Al-Quran di negara Nordik Denmark dan Swedia dilakukan empat hari berturut-turut. Memasuki masa terparah dinegara tersebut. /
 
PRIANGANTIMURNEWS - Pembakaran Al-Quran kembali berlanjut di Denmark dan Swedia , Kini memasuki rangkaian hari keempat pembakaran kitab suci umat Muslim tersebut.

Pembakaran Al-Quran di Denmark dilakukan oleh kelompok Ultranasionalis yang menyebut dirinya sebagai Danske Patrioter (Patriot Denmark) yang teridentifikasi sebagai Anti-Islam.

Aksi mereka dilakukan di depan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Ibukota Denmark pada Kamis, 3 Agustus 2023.
 

Dilanjutkan dengan pembakaran Al-Quran yang juga dilakukan di depan kedutaan  Irak, Mesir, Arab Saudi dan Iran.

Aksi biadab dan intoleran tersebut dilindungi oleh pihak polisi Denmark.

Sementara orang-orang yang tergabung dalam Danske Patrioter meneriakkan slogan-slogan penolakan terhadap Islam dan membentangkan spanduk anti-Islam.

Bahkan aksi pembakaran Al-Quran tersebut disiarkan di media sosial, khususnya di Facebook.

Aksi tersebut menunjukan insiden Islamofobia ekstrem yang terjadi di Denmark dan Swedia. Bahkan Facebook sampai membatasi akses video tersebut.
 
Baca Juga: Kelompok Islamofobia Denmark Kembali Bakar Al Quran, Kali ini di depan Kedubes Turki dan Mesir

Sementara di Swedia, serangan terhadap Al-Quran juga berlanjut dan tetap dilakukan oleh orang yang mengaku Atheis.

Dilakukan oleh Pria asal Irak berusia 47 tahun bernama Bayrami Marjan yang juga mengaku seorang atheis.

Dirinya melakukan aksi pembakaran Al-Quran di Stockholm, Ibukota Swedia pada Kamis, 4 Agustus 2023.

Lokasi kejadian tepatnya dilakukan di pantai Angbybadet, distrik Broma dimana aksi pembakaran Al-Quran itu berada di bawah perlindungan Polisi Swedia.

Marjan mengatakan semua agama harus dihancurkan saat mulai membakar kitab suci umat Muslim.

Beberapa bulan terakhir, Negara Nordik dan Eropa Utara telah terlihat negatif oleh pemberitaan pembakaran atau penodaan dan upaya itu dilakukan berulang kali.
 
Baca Juga: Aksi Pembakaran Al-Quran Lagi! PBB akan Gelar Debat Mendesak tentang Penodaan Kitab Suci Islam

Ini berpotensi menimbulkan konflik agama yang bersumber dari hasutan Islamofobia yang dilakukan kelompok ultranasionalis Denmark dan Atheis Swedia.

Sebelum pembakaran hari keempat terjadi, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang dinaungi 57 negara Muslim mengecam aksi tersebut.

Serta Pemerintahan Denmark akan mulai kembali mendiskusikan protes pembakaran Al-Quran tersebut dengan OKI.

Pertemuan OKI juga telah diselenggarakan pada Senin, 31 Juli 2023 untuk merespon kejadian yang semakin memuncak tersebut.

Denmark mencatat deklarasi terbaru OKI, menyusul serangkaian penodaan Al-Qur'an secara publik.

Dengan mengatakan akan melanjutkan dialog yang erat dengan negara-negara Muslim yang tegabung dengan OKI.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen pada Selasa, 1 Agustus 2023

“Denmark mengutuk pembakaran Al Quran baru-baru ini dan sedang menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus dalam kebebasan berekspresi Denmark,” ungkap Rasmussen.

Merespon kecaman dan menantang OKI, akun media sosial Danske Patrioter malah menyatakan akan membakar Al-Quran banyak lagi.

"Tampaknya kita harus membakar Al-Qur'an lebih banyak lagi," timpal Danske Patrioter di akun resminya.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x