Aksi Pembakaran Al-Quran Lagi! PBB akan Gelar Debat Mendesak tentang Penodaan Kitab Suci Islam

- 6 Juli 2023, 09:00 WIB
   Salwan Momika, seorang atheis yang kabur dari Irak dan mengungsi di Swedia melakukan aksi bakar AL-Quran saat momentum Idul Ada 1444 H. PBB turun tangan untuk melakukan debat dan diskusi di Jenewa, Swiss pada 11 Juli 2023.
Salwan Momika, seorang atheis yang kabur dari Irak dan mengungsi di Swedia melakukan aksi bakar AL-Quran saat momentum Idul Ada 1444 H. PBB turun tangan untuk melakukan debat dan diskusi di Jenewa, Swiss pada 11 Juli 2023. / Anadolu/
PRIANGANTIMURNEWS - Aksi pembakaran Al-Quran yang baru-baru ini terjadi saat momen Hari Besar Idul Adha 1444 Hijriah di Swedia membuat umat Muslim di Seluruh Dunia Geram.

Pembakaran tersebut dilakukan oleh seorang atheis berkewarganegaraan Irak, yang melarikan diri ke Swedia bernama Salwan Sabah Matti Momika (37).

Dirinya membakar kitab suci umat Islam AL-Quran di depan Masjid Stockholm.
 
Baca Juga: Tak Kapok, Politikus Rasmus Paludan Kembali Bakar Al-Quran, Ini Alasannya

Salwan Momika membantah aksi protes pembakaran kitab suci umat Islam tersebut sebagai kejahatan rasial atau hasutan kebencian terhadap Islam.

Dirinya mendasarkan alasanya ke dalam kebebasan berfikir dan mengekspresikan tindakan di Swedia.

Kecaman datang dari seluruh negara Muslim di seluruh dunia, terutama yang berada di wilayah Timur Tengah.

Menanggapi aksi tersbut, Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) mengatakan akan menggelar debat mendesak tentang penodaan kitab suci umat Islam Al-Quran.
 
Baca Juga: Heboh! 7.000 Al-Quran Hilang di Masjid Al-Jabbar, Ridwan Kamil: Sangking Cintanya Jamaah

PBB menyampaikan bahwa debat tersebut akan diselenggarakan pada 11 Juli 2023 mendatang di Jenewa, Swiss.

"Peningkatan yang mengkhawatirkan dalam tindakan kebencian agama yang terencana dan publik sebagaimana dimanifestasikan oleh penodaan Al-Qur'an berulang di beberapa negara Eropa dan lainnya," pernyataan PBB.

Perdebatan mendesak tersebut telah dijadwalkan sebagai tanggapan atas permintaan resmi Pakistan atas nama negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Termasuk yang menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia, menurut pernyataan PBB tersebut.

Ini akan menjadi debat paling mendesak ke-9 Dewan Hak Asasi Manusia PBB sejak didirikan pada tahun 2006.
 
Baca Juga: Putri Ariani Peraih Golden Buzzer AGT, Ternyata Sangat Fasih dan Merdu Ketika Membaca Al Quran

Dalam sebuah pernyataan OKI, Duta Besar Pakistan Khalil Hashmi mengatakan bahwa debat tersebut adalah kesempatan untuk menunjukkan persatuan umat Muslim.

"Kami melihat debat mendesak ini dan hasilnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan persatuan Dewan ini," papar Hashim.

"Saling menghormati dan pengertian dan untuk mencapai konsensus tentang teks berwawasan ke depan," tambahnya.

"Kami mengandalkan anggota Dewan untuk mendukung penyelenggaraan debat ini dan memberikan dukungan pada hasil yang memetakan jalur yang jelas untuk menangani tindakan dan advokasi," lanjutnya.
 
Baca Juga: Fadillah Tarawih di Malam Ke-4 Ramadhan, Berpahala Seperti Membaca Alquran

"Kebencian yang merupakan hasutan untuk diskriminasi, permusuhan atau kekerasan, yang dihadapi dunia saat ini," paparnya.

Perlu diketahui Insiden pembakaran Al-Quran telah memicu kecaman luas. Termasuk Turki, yang malah akan memperlambat keanggotaan Swedia atas NATO.

Serta OKI menyerukan tindakan kolektif untuk mencegah tindakan tersebut.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x