PRIANGANTIMURNEWS - Nasib sial harus diterima Rasmus Paludan, Si Politisi Islamofobik sayap kanan Denmark-Swedia pembakar Al Quran, yang memicu kecaman umat Muslim Dunia.
Protes yang dilakukan Paludan awal tahun terhadap pemerintah Turki yang mempersulit registrasi keanggotaan NATO untuk Swedia berujung pada pembakaran kitab suci umat Islam.
Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam, Alquran di dekat masjid dan di luar lokasi Kedutaan Besar Turki, Kopenhagen, Denmark.
Baca Juga: Pimpinan Pelaku Pembakar 2 Pekerja di PT Indo Papua Berhasil Ditangkap Polisi
Peristiwa tersebut justru membuat Turki dan bahwa Negara Muslim di seluruh Dunia marah besar terhadap pemerintah Swedia.
Mereka mengecam pemerintah Swedia yang telah mengizinkan kebebasan berpendapat terlalu berlebihan yang berujung pada islamofobia dan mengarah ke konflik keagamaan.
Swedia berdalih karena regulasi negara tersebut memang mengizinkan warganya untuk mengekspresikan pendapat sebebas mungkin.
Turki membalas komentar tersebut dengan nada tegas, bahwa selama regulasi tak diubah maka tidak akan ada keanggotaan NATO untuk Swedia. Hal tersebut membuat Swedia semakin resah.
Baca Juga: Putri Ariani Peraih Golden Buzzer AGT, Ternyata Sangat Fasih dan Merdu Ketika Membaca Al Quran
Dengan kembali terpilihnya Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki. Swedia terpaksa harus menjaga hubungan sebaik mungkin dengan Turki.