Jelang Ramadhan 2021, Jabar Alami Defisit Bawang Putih dan Berencana Impor Dari China

8 Maret 2021, 17:17 WIB
Ilustrasi bawang putih. /Pixabay/Jacqueline Macou

PRIANGANTIMURNEWS- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan impor bawang putih setelah tercatat komoditas bahan pangan tersebut defisit jelang bulan suci Ramadan 2021 ini.

Bawang putih diakui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Jafar Ismail disebutkan bakal didatangkan dari Tiongkok.

Sementara itu, kebutuhan gula pasir di Jawa Barat pun masuk dalam kategori defisit. Sehingga bukan tidak mungkin, gula pasir pun akan didatangkan dari luar negeri di samping dari sejumlah provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Berkunjung ke Sulawesi Utara, Menparekraf Tekankan agar Lokalitas dapat Ditonjolkan di Setiap Daerah

“Bawang merah surplus 3.000 ton, bawang putih defisit, kebutuhan bawang putih itu impor dari China. Gula pasir untuk tahun 2021 defisit 9.500 ton, kita berusaha mendatangkan dari Lampung, Jawa Timur, dan impor,” katanya seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Minggu 7 Maret 2021.

Menurut Jafar, bawang putih di Jawa Barat memang lebih banyak didatangkan dari luar negeri. Kendati demikian, harga di pasaran menurut pemantauan timnya cenderung ada penurunan.

“Jadi bawang putih memang produksi dari kita ini sangat sedikit dan kebanyakan ini impor. Kita masih menggantungkan dari impor. Tapi dari pantauan harga ada sedikit penurunan,” ucapnya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari ini: Andin Hilang Ingatan, Mas Al Bilang Banyak Nonton Sinetron

Diketahui, DKPP senantiasa melakukan pemantauan setiap harinya di seluruh pasar tradisional dan modern di Jawa Barat.

Sedikitnya ada 13 komoditas yang menjadi perhatian Pemprov Jabar, di antaranya beras, jagung, kedelai, kacang tanah, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cabai rawit, cabai besar, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.

Baca Juga: Pangandaran Sudah Zona Kuning. Bupati Jeje Himbau agar Masyarakat Taati Protokol Kesehatan

“Ada petugas kita di seluruh kabupaten di provinsi Jawa Barat, jadi pantauannya harian, kemudian di rata-rata per minggu, dan harga rata-rata di seluruh Jawa Barat,” tutupnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler