Insiden Kapal Tongkang, Menghambat Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai di Pangandaran Senilai Rp14,6 Miliar

25 Agustus 2021, 07:51 WIB
Tampak kapal tongkang kandas di pesisir pantai Bojongsalawe Parigi Pangandaran, Jumat 20 Agustus 2021. /PRIATIM PRMN/AGUS KUSNADI/

PRIANGANTIMURNEWS- Kandasnya kapal tongkang di pantai Bojongsalawe, Parigi Kabupaten Pangandaran, Rabu 18 Agustus 2021 pekan lalu menghambat jalannya proses pembangunan lanjutan pengaman pantai atau breakwater di pantai barat Pangandaran.

Kapal tongkang yang hendak memuat material eject dari dermaga pelabuhan di Bojongsalawe menuju dan dipasang di pantai barat Pangandaran, kandas akibat diterjang gelombang ketika hendak merapat di dermaga.

Akibat kandasnya tongkang tersebut, hingga saat ini kapal tongkang belum bisa beroperasi, bahkan alat berat atau crane yang berada di atas tongkang pun ikut terjatuh dan hingga hampir setengahnya terendam air laut.

Ejeck yang akan dipasang di pantai barat Pangandaran masih tertumpuk di pelabuhan. di

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Kenalkan Giant Honey Pineapple Asal Blitar

Di lokasi Pelaksana dari pihak pemegang tender proyek pembangunan breakwater PT. Orcalindo Lamtama Mandiri, Ariston Tambunan mengatakan, dengan kandasnya tongkang dan rusaknya baling-baling kapal (propeller) menghambat pelaksanaan pembangunan breakwater di pantai barat Pangandaran.

"Harusnya dari minggu kemarin, eject sudah dimuat dan dilakukan pemasangan di pantai barat Pangandaran, karena kandas kami kehilangan waktu," ungkap Ariston, Jumat, 20 Agustus 2021 lalu.

Di Tempat terpisah Kepala UPTD Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat Aseng Supriatna melalui PPTK nya, Heri Prajitno mengatakan, volume bangunan breakwater yang akan dibangun pada anggaran tahun 2021 ini, kata Aseng, yakni sisa dari kegiatan seluruhnya yaitu 252 meter yang mulai dibangun tahun 2019.

Baca Juga: Tangani Fakir Miskin, Dinsos DKI Jakarta Kerjasama dengan Universitas Ibnu Chaldun

"Pada tahun 2019 sudah dibangun breakwater sepanjang 120 meter. Sisanya tahun 2021 ini sepanjang 132 meter dengan lebar 26 meter dan tinggi 3,5 meter dengan anggaran sekitar Rp 14,6 miliar dengan lama kontrak enam bulan atau 180 hari," kata Heri, Selasa, 24 Agustus 2021 via sms.

Dia menyebutkan, lama waktu kontrak 180 hari diambil dari pengalaman pembangunan breakwater pada tahun 2019. Soalnya pembangunan breakwater di wilayah perairan terkadang mengalami hambatan cuaca ekstrem yang sulit diprediksi.

Baca Juga: Selepas Keluar dari Penjara Saepul Jamil Akan Bikin Channel Youtube

"Terkait insiden tongkang kandas dan jatuhnya alat berat, sekarang masih dalam pembahasan di provinsi," pungkasnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler