Pemprov Jabar Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem di Daerah

- 24 Agustus 2021, 19:29 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum. /PRIATIM PRMN/EDI MULYANA/

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kemenhub Pastikan Pelayanan Transportasi Laut Tetap menjadi Prioritas

Namun jumlah penduduk miskin provinsi Jawa Barat masih di urutan ke-2 terbanyak secara nasional.

Dimana angka kemiskinan provinsi Jawa Barat menurut data BPS bulan Maret tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi sebesar 8,4 persen, atau sekitar 4,2 juta jiwa.

Jika dibandingkan dengan angka kemiskinan bulan Maret tahun 2020 yang mencapai 7,88 persen atau sekitar 3,9 juta jiwa.

"Kami ingin dalam rangka menurunkan angka kemiskinan ini secara kebersamaan satu sama lain karena saling keterkaitan antara satu daerah dengan daerah lain," kata Sosok Panglima Santri Jabar.

Baca Juga: Vaksin Pfizer, Jenis Vaksin Baru dan Efektivitasnya Mencegah Virus Covid-19, Ini Penjelasannya

Maka kami pemerintah Provinsi ingin dalam menurunkan angka kemiskinan ini ada kolaborasi antara kabupaten/ kota dengan Provinsi sehingga jelas indikator keberhasilannya.

"Ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya kemiskinan ekstrem. Antara lain, tingkat pendapatan rumah tangga sangat rendah atau tidak ada pendapatan sama sekali," kata Uu.

Ditambah lemahnya derajat pendidikan, keterampilan, putus sekolah baik secara pendidikan formal maupun non formal, pengangguran,

Selain itu, rendahnya derajat kesehatan dan tidak cukup memiliki akses untuk mendapatkan fasilitas kesehatan. Keterbatasan akses terhadap lapangan kerja. Serta sanitasi dan lingkungan hunian buruk.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah