Cara Menjelaskan Kepada Anak Tentang Kufur atau Kafir

26 Maret 2022, 14:02 WIB
Ilustrasi mendidik anak. /Pixabay/Sasint

PRIANGANTIMURNEWS - Pendidikan kepada anak harus jelas dalam memberikan penyampaian dan penjelasan terutama yang berkaitan dengan Islam.

Keingin tahuan seorang anak sangat tinggi sehingga kita sebagai orang tua harus mampu menjelaskan dengan baik tepat dan bisa dimengerti oleh sang anak. 26 Maret 2022.

Ketika anak bertanya, “Kufur itu apa sih Bu?” Kita dapat menjawabnya secara sederhana bahwa kufur adalah pengingkaran atau penolakan baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan terhadap sebuah kebenaran atau kenyataan.

Baca Juga: Hadis dan Keutamaan Kepala Keluarga dalam Mencari Nafkah

Sedangkan kafir adalah orang yang ingkar atau orang yang berbuat kufur. Kafir adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman. Sebaliknya, keimanan adalah penerimaan atau kepercayaan atas adanya sesuatu.

Misalnya, “Kalau seseorang berkata kepadamu, ‘Dalam sakuku ada uang sebanyak, katakanlah, sepuluh ribu rupiah,’ dan hatimu membenarkan apa yang diucapkannya itu, maka itu berarti kamu percaya/beriman tentang adanya sepuluh ribu dalam sakunya itu.

Rasulullah Tegur Abu Bakar karena Melaknat Orang Kafir Demikian pengertian dan contoh sederhana dari kata kufur/kafir. Kufur/kafir itu sederhananya adalah ingkar atau tidak percaya. Tentu saja pengertian ini sangat sederhana.

Baca Juga: Jurgen Klopp Siap Melatih Real Madrid di Masa Depan, Apa Kabar Liverpool?

Nah secara agama, kufur/kafir memiliki istilah sendiri yang berkaitan dengan keagamaan. “Kufur biasa digunakan untuk kegiatan seseorang yang tidak percaya kepada Allah dan Nabi Muhammad saw.

Tetapi ini adalah pengertian terbatas. Al-Quran menggunakan kata kufur/kafir untuk semua kegiatan yang bertentangan tujuan agama.” (Quraish Shihab, 2014 M: 166).

Pengingkaran atau kufur kepada Allah swt dan Nabi Muhammad saw disinggung dalam Al-Qur’an, salah satunya Surat Al-Baqarah ayat 6-7 dan ayat 89.

Kedua ayat ini menjelaskan pengingkaran orang kafir meski telah diperingatkan. Baca: Sikap Terhadap Orang Tua Non-Muslim Kata kufur atau kafir juga dapat dikenakan terhadap orang yang tidak tahu berterima kasih.

Baca Juga: Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Keluarga Menurut Islam

Istilah ini dapat disebut kufur/kafir nikmat. Kufur/kafir nikmat ini juga terancam siksa yang besar dari Allah sebagaimana kandungan Surat Ibrahim ayat 7 dan Surat Luqman ayat 12.

Misalnya, seseorang yang diberi nikmat oleh Allah, tetapi tidak mensyukurinya, yakni tidak menggunakan nikmat itu secara baik, maka dia dinamai kufur nikmat.

Siapa yang memiliki sesuatu yang berlebih dari kebutuhannya, kemudian ada yang meminta sebagian dari apa yang dimilikinya, tetapi dia menolak, maka sikapnya itu dinamai kufur nikmat.

“Kalau ada seseorang misalnya mengambilkan mainanmu yang terjatuh saat kamu sedang berjalan, tentu kamu akan mengucapkan terima kasih bukan?

Baca Juga: Hukum Nikah Beda Agama persfektif Syekh Ali Jumah

Demikian juga kamu akan berterima kasih kepada orang tua atau orang lain yang memberikan hadiah kepadamu.”

Jadi kufur/kafir itu dapat berkaitan dengan keimanan atau kepercayaan kepada Allah.

Kufur dan kafir juga berkaitan dengan pengingkaran nikmat dan tidak tahu berterima kasih atas kebaikan Allah atau kebaikan orang lain.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler