"Mereka bebas bertindak sesuai aturan kamar masing-masing. Namun, begitu keluar dari kamar dan berkumpul di ruang keluarga dalam bingkai keindonesiaan maka semua harus tunduk dan patuh pada kesepakatan bersama," tutur Gus AMI.
Dia juga menyampaikan bahwa inilah yang disebut oleh Gusdur tentang Pluralisme.
Baca Juga: Mercon Meledak di Mirit Kebumen, 2 Orang Tewas 6 Luka-luka
Indonesia tidak akan disebut Indonesia jika tidak ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, Konghucu, dan aliran kepercayaan.
"Inilah yang harus terus kita rawat dan jaga bersama agar persatuan dan kesatuan bangsa kita terus bersemai di negeri kita tercinta Indonesia ini," ucapnya.***