Pengertian Hari Tasyrik Menurut Hadits, Waktu, Keutamaan, dan Amalan yang Dianjurkan di Dalamnya

- 20 Juli 2021, 18:15 WIB
Pengertian hari Tasyrik telah dijelaskan dalam beberapa hadits, dan keutamaan serta amalan yang dianjurkan pada hari tersebut juga disebutkan dalam Al Quran.
Pengertian hari Tasyrik telah dijelaskan dalam beberapa hadits, dan keutamaan serta amalan yang dianjurkan pada hari tersebut juga disebutkan dalam Al Quran. /Pixabay.com/Freegiepic/

PRIANGANTIMURNEWS- Setelah merayakan Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriyah, Umat Islam akan bertemu dengan hari Tasyrik.

Pada hari Tasyrik tersebut, Umat Islam yang melaksanakan Ibadah Haji akan melakukan jumrah yang merupakan salah satu kewajiban dari ibadah tersebut.

Lalu apa pengertian hari Tasyrik?

Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits, hari Tasyrik adalah hari di mana Umat Islam dilarang melaksanakan puasa.

Baca Juga: Kemensos Terus Salurkan Ribuan Makanan Siap Saji Ditengah Kedaruratan Untuk Para Nakes

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Hari Mina (hari Tasyrik) adalah hari menikmati makanan dan minuman.” (HR. Bukhari)

Lalu kapan hari Tasyrik tersebut?

Diketahui bahwa waktu hari Tasyrik adalah tiga hari setelah hari raya Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Baca Juga: Wagub Jabar, Akan Berupaya Penuhi Intensif Nakes di Jabar

Itu berarti, jika pada tahun 2021 ini hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 20 Juli 2021, maka hari Tasyrik tersebut jatuh pada tanggal 21, 22, dan 23 Juli 2021.

Lalu apa keutamaan dari hari Tasyrik?

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits bahwa di antara keutamaan hari Tasyrik adalah, hari tersebut merupakan hari-hari yang diagungkan oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: "Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr (hari Tasyrik)." (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani. Al-A’dzami mengatakan di dalam Ta’liq Shahih Ibn Khuzaimah bahwa sanadnya sahih).

Baca Juga: Hukum Kurban dan Syarat Pembagian Daging Kurban

Selain itu, di antara keutamaan hari Tasyrik adalah hari tersebut juga merupakan hari yang termasuk pada ayyamul ma'dūdāt (hari yang ditentukan), di mana setiap doa yang dipanjatkan di hari tersebut akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat dari Kinanah Al Quraisy dijelaskan bahwa Abu Musa Al Asy’ari pernah berkhutbah di hari raya Idul Adha dan berkata:

"Pada tiga hari setelah an-nahr (hari kurban) itulah yang disebut Allah sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepadaNya" (Kitab Lathoiful Ma'ārif).

Lalu apa amalan yang dianjurkan pada hari Tasyrik?

1. Perbanyak mengingat Allah (berzikir)

Di antara amalan yang dianjurkan pada hari Tasyrik adalah memperbanyak mengingat Allah (berzikir).

Dalam surat al-Baqarah ayat 200 Allah berfirman: "Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah (ingatlah) kalian kepada Allah, sebagaimana kalian menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia," dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun."

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW juga pernah bersabda: "Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah." (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa'i)

2. Perbanyak Takbir (mengagungkan Allah)

Di antara amalan yang juga dianjurkan pada hari Tasyrik adalah memperbanyak membaca Takbir (mengagungkan Allah).

Adapun dasar dari anjuran bertakbir di hari tersebut adalah firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 203:

"Dan berdzikirlah kalian pada hari-hari yang terhitung (Ayyām Ma'dūdāt)."

Para ulama menyepakati bahwa yang dimaksud hari terhitung dalam ayat tersebut adalah hari Tasrik.

3. Perbanyaklah berdoa

Karena hari Tasyrik merupakan hari akan dikabulkannya segala permohonan, maka dianjurkan pula pada hari tersebut untuk memperbanyak berdoa kepada Allah.

Adapun doa yang dianjurkan untuk lebih banyak dibaca pada hari Tasyrik adalah:

Rabbanaa Aatinaa fid-Dunyaa Hasanah wa fil-Aakhirati Hasanah wa Qinaa 'Adzaaban-Naar.

Artinya: wahai tuhan kami, datangkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.

Dasar dari dianjurkannya memperbanyak doa tersebut di hari Tasyrik adalah surat al-Baqarah ayat 200 sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dan salah satu hadits yang menyebutkan:

"Bahwa doa yang paling banyak dibaca Nabi SAW adalah rabbana aatinaa fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaabannaar.” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Perbanyaklah bersyukur

Amalan lainnya yang dianjurkan pada hari Tasyrik adalah memperbanyak bersyukur kepada Allah.

Hal tersebut berdasar pada firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 200 tersebut yang menyebutkan: " berdzikirlah (ingatlah) kalian kepada Allah sebagaimana kalian mengingat nenek moyang kalian, dan berdzikirlah lebih dari itu."

Dalam ayat tersebut secara tersirat disampaikan sebuah pesan bahwa: jika kalian bisa mengingat kebaikan dan jasa nenek moyang kalian, mengapa kalian tidak bisa mengingat kebaikan dan nikmat yang dilimpahkan Allah?

Oleh karena itu, perbanyaklah bersyukur kepada Allah di hari Tasyrik tersebut, sebab di hari tersebut Allah telah melimpahkan banyak kebaikan kepada manusia.

Itulah, pengertian, waktu, keutamaan, dan amalan yang dianjurkan di hari Tasyrik. Semoga artikel ini bisa memberi manfaat.

Dan semoga Allah selalu memberikan hidayah dan karunianya kepada kita semua.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah