Network
PRIANGANTIMURNEWS - Segala rutinitas kehidupan baik manusia, hewan, maupun tumbuhan sudah ada keterangannya dalam Al-Qur'an dan hadist.
Termasuk mengambil pelajaran dari pergantian hari dan waktu. Ada pepatah mengatakan tiada hari tanpa mengambil pelajaran darinya.
Dalam artian, tidak ada satu waktu bahkan 1 hari pun yang tidak mengandung pelajaran. Namun, hanya mereka sajalah yang berakal yang dapat mengambil Pelajaran dari waktu dan hari tersebut.
Allah Swt berfirman di dalam surat Ali-Imran ayat 190:
إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal."
Allah juga berfirman di dalam surat Yunus ayat 6:
إِنَّ فِي ٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ ٱللَّهُ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَّقُونَ
"Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan penciptaan Allah SWT di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa."
Kemudian dalam surat An-Nur ayat 44, Allah SWT berfirman:
يُقَلِّبُ ٱللَّهُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبۡرَةٗ لِّأُوْلِي ٱلۡأَبۡصَٰرِ
"Allah SWT mempergantikan malam dan siang. Sungguh pada yang demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal."
Ketiga ayat tersebut menunjukkan akan kesempurnaan ilmu dan kesempurnaan kehendak Allah SWT.
Sempurna hikmahnya, sempurna rahmatnya dengan adanya pergantian malam dan siang dan apa yang terkandung diantara keduanya dan perselisihan antara panjang dan pendeknya waktu.
Panas dan dinginnya cuaca, tentunya dalam pergantian tersebut mengandung kemaslahatan yang sangat besar terhadap makhluknya yang ada di permukaan bumi.
Ini adalah salah satu diantara nikmat Allah SWT yang mencurahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada makhluknya.
Yan tidak bisa dijangkau dan tidak bisa diketahui kecuali bagi orang-orang yang memiliki akal yang sehat dan pandangan yang tajam yang mampu mengambil hikmah dari penciptaan langit dan bumi.
Pergantian siang dan malam, perputaran matahari dan bulan ini, akan bisa diambil hikmahnya bagi mereka yang memiliki akal.
Di mana setiap pergantian waktu ke waktu, bulan ke tahun, dan seterusnya di sana ada tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Allah SWT menjadikan malam dan siang sebagai pembendaharaan bagi orang-orang yang mau beramal sebagai bekal menuju kampung akhirat.
Sehingga perginya satu waktu ke waktu yang lain silih berganti itu menyisakan amalan kebaikan dan ketaatan yang senantiasa dia jalankan.
Sehingga berlalunya waktu dari malam menuju siang ataupun juga sebaliknya maka dia akan menjadikan itu sebagai ibadah dan ketaatan kepada Allah yang patut disyukuri.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 62:
وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ خِلۡفَةٗ لِّمَنۡ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوۡ أَرَادَ شُكُورٗا
"Dan Dia-lah Allah SWT yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi siapa saja yang ingin mengambil pelajaran atau bagi mereka yang ingin bersyukur kepadaNya."
Karena itu bagi setiap mukmin hendaklah mengambil pelajaran dari berlalunya waktu siang ataupun malam.
Sehingga dia senantiasa melakukan amalan-amalan kebaikan dan ketaatan, karena waktu akan mendekatkan yang jauh, waktu akan memperbanyak seseorang untuk melakukan amalan kebaikan sebaliknya.
Adapun orang-orang yang lalai menyia-nyiakan waktu tersebut dengan beragam kemaksiatan dengan beragam keburukan maka, termasuk orang-orang yang rugi.
karena itu dengan berlalunya waktu, bulan ataupun tahun maka hendaknya seorang mukmin untuk memberbaiki dari amalan-amalan yang bisa dia lakukan.
Sehingga dia pun menghisab dirinya dari perkara-perkara yang luput dari yang dia kerjakan dimasa lalu hingga dia bertaubat.***
