Lima Keutamaan Puasa Muharram, Yuk Simak Baik-baik Jangan Dilewatkan

- 29 Juli 2022, 20:04 WIB
ilustrasi puasa muharram
ilustrasi puasa muharram / Freepik /

Khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA: Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat. (HR Muslim).

5. Pembeda dengan Umat Yahudi

Khusus puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Hal ini seperti diriwayatkan dalam hadits:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya. (HR Ahmad).

Baca Juga: Ini Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 1444 Hijiryah, Lengkap Lafal dan Terjemahannya

Di akhir hayat Rasullah SAW memang suka membedakan ritual umat Islam dengan umat Yahudi. Dalam konteks ini Al-Hafidh Ibnu Hajar mengatakan maka tingkatan puasa Asyura itu ada tiga: yakni puasa hari Asyura saja. Atau puasa Asyura disertai puasa Tasu’a, serta puasa Asyura disertai puasa Tasu’a dan puasa 11 Muharram. (Ahmad bin Ali bin Hajar Al-‘Asqalani, Fathul Bâri Syarhu Shahîhil Bukhâri, [Bairut, Dârul Ma’rifah: 1379 H], juz IV, halaman: 245-246).

 

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x