PRIANGANTIMURNEWS- Bulan Muharram merupakan salah satu bulan diantara 4 bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, bahkan Allah SWT menyebut bulan muharram sebagai Syahrullaah atau bulannya Allah.
Maka dari itu pada bulan muharram sudah sepantasnya kita memperbanyak amal ibadah, salah satu amalan paling utama pada bulan muharram adalah puasa sunnah.
Khusus pada bulan muharram ini ada puasa sunnah yang disebut dengan puasaTasu'a dan 'Asyura. Tepatnya puasa yang dilaksanakan pada hari ke 9 dan 10 bulan muharram.
Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Berhasil Menjadi Juara Grup A dan Lolos ke Semifinal Piala AFF 2022
Keutamaan Puasa Muharram diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Dia berkata : “Rasulullah saw bersabda: ‘orang yang berpuasa pada hari arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun’.”
Namun puasa tersebut dianjurkan untuk diikuti dengan puasa satu hari sebelum dan sesudahnya, tanggal 9 dan 11 muharram.
Puasa tersebut dilaksanakan tiga hari berturut-turut karena Rasulullah SAW memerintahkan untuk tidak menyamakan puasa 10 muharram umat islam dengan 10 muharram kaum yahudi.
Niatnya wajib dilafalkan di dalam hati saja, bisa juga dibaca pada malam harinya sesudah shalat Isya maupun sebelum tidur dan ketika besoknya mau puasa.
Berikut lafadz niat puasa Tasu'a dan 'Asyura tanggal 9 dan 10 Muharram :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin an adai sunnatit Tasu'a lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a besok hari karena Allah SWT."
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatil asyura lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura besok hari karena Allah SWT."
Baca Juga: Gile Bener, Bayi Usia 6 Bulan Meninggal Diajak Orangtuanya, Naik Motor Nonton Sepak Bola di Surabaya
Apabila kita tidak sanggup untuk melaksanakan puasa tiga hari berturut-turut maka dianjurkan untuk melaksanakannya dua hari dan tidak dianjurkan hanya satu hari, untuk membedakan puasa umat islam dengan kaum yahudi.
Nabi SAW pada awalnya melihat kaum yahudi madinah yang tidak makan dan minum seharian kemudian nabi bertanya mengenai hal tersebut mereka menjawab bahwa hari ini adalah hari yang suci.
Kaum yahudi menganggap tanggal 10 muharram merupakan hari besar karena pada hari itu Nabi Musa as diselamatkan dari kejaran kaum Fir'aun.
Baca Juga: Tragis, Demi Nonton Bola, Bayi Meninggal Setelah Diajak Naik Sepeda Motor Tegal hingga Surabaya
Nabi merasa bahwa kaum muslimin lebih berhak untuk mengagungkan hari tersebut salah satunya dengan berpuasa.
Dan untuk membedakan puasa sunnah kaum yahudi dengan kaum muslimin Nabi menganjurkan untuk melaksanakannya selama tiga hari berturut-turut tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. ***