Peter Gontha Blak-blakan Soal PT Garuda, Peter: Saya Dipaksa Menyetujui Penarikan 1 Triliun

28 Oktober 2021, 10:25 WIB
Ilustrasi pesawata Garuda milik PT Garuda Indonesia yang kini sedang diambang kebangkrutan /Tangkap layar instagram @petergontha/

PRIANGANTIMURNEWS - Peter Frans Gontha merupakan salah satu komisaris di PT Garuda. Namun sejak Agustus 2021 yang lalu, Peter resmi memulai diri dari perusahaan penerbangan plat merah tersebut.

Sikap kritis Peter diduga karena penyebab dia tidak dipakai lagi di maskapai tersebut. Peter menduga hal ini berkaitan dengan sikapnya beberapa waktu yang meminta perusahaan menyetop gajinya untuk sementara guna mengurangi beban operasional perusahaan.

Peter mengatakan dalam kondisi sangat kritis setelah berada di bawah kendali senilai Rp 70 triliun.

Baca Juga: Bocoran Daftar Ballon d'Or Yang Memiliki Lewandowski Sebagai Pemenangnya

Peter juga membongkar beberapa penyebab yang membuat maskapai plat era terus mengalami kesulitan likuiditas.

Di antaranya garuda disebut-sebut maksimal dalam menghemat biaya operasional, seperti penerbangan rute-rute penerbangan yang merugi.

Kini Peter Ghonta juga blak-blakan terkait dengan hancurnya PT Garuda tersebut.
Melalui instagrammya instagram@peterghonta seperti dikutip priangantimurnes.com, Peter mengakui pada tanggal 27 Desember 2020 saat sedang liburan di Bali. Dia tidak bersalah memperlambambat atau mempersulit penemuan yang PNM (penyertaan modal negara) pada Garuda.

Baca Juga: Jadwal Tayang Film Bioskop Indonesia Bulan November 2021 : Ada Teka Teki Tika dan Backstage

"Pada tanggal 27 Desember 2020 yang lalu pada waktu saya tengah berlibur di Bali, saya memperlambat atau mempersulit pembayaran uang PMN pada Garuda," tulisnya.

Waktu itu, Peter mangku dipaksa untuk mengakui kemenangan sebesar Rp 1 triliun dari 7 triliun yang memicu. Akhirnya dia pun tandantangan walau tahu itu sama dengan membuang garam di laut.

"Saya Dipaksa mengakui kemenangan sebesar Rp 1 Triliun dari 7 triliun yang berkontribusi. Saya pencapaian tandatangan tetapai saya sama dengan buang Garam di laut," ujarnya.

Baca Juga: Real Madrid Ditahan di Kandang oleh Osasuna yang Keras Kepala

Terkait dengan masalah yang membelit Garuda, Peter sejak Februari 2020 sudah mengatakan satu-satunya jalan adalah mekaku nego dengan para lessor asing uang telah semena-mena memberi kredit pada garuda selama 2012-2016 yang juga ditentang.

"Sejak Feb. 2020 saya sudah katakan satu satunya jalan adalah NEGO dengan para lessor asing yang semena2 memberi kredit pada Garuda selama 2012-2016 yang juga saya tentang," katanya lagi.


Namun apa yang diajukan itu tidak ada yang mendengarkan. Jejak Digitalnya semua ada. Dari situ Petrus mengaku dimusuhi.

Baca Juga: Pemenang Ballon d'Or 2021 Bocor dan Peringkat Terpilih Sudah Ditetapkan, Berikut Daftarnya

Dia pun bulan Februari 2021 minta berhaenti karena tidak ada gunanya lagi di Garuda dan selalu dianggap menghambat dan terlalu keras.

"Direksi Tidak ada yg mau mendengar, DATA JEJAK DIGITALNYA ada pada saya. Disitupun saya dimusuhi. Saya minta berhenti bulan februari 2021 karena saya tidak ada guna sayabdibgaruda dan masih digaji terus dan dianggap selalu menghambat dan terlalu keras," tulisnya.

Namun apa yang disampaikan Peter itu tidak melesat. Sekarang Garuda harus berdampak dari ketololan-kebodohan itu.

Peter pun yakin, tulisan ini juga akan menjadikan dirinya semakin dibenci di kalanga mereka.

Baca Juga: Prediksi Skor Lineup Elche vs Real Madrid, Pratinjau, Berita Tim, Head-To-Head La Liga 2021-2022

Namun Peter pun beruntung karena SMI dan Presiden mengatakan yang sama. Pemberian uang PMN ke Garuda sama dengan buang garam di laut.


"Sekarang kita harus tanggung jawab kebodohon2 itu. Dan tulisan ini akan menjadikan saya tambah benci dikalangan "MEREKA", tapi untung Ibu SMI dan Presiden mengatakan yang sama, Kasih uang PMN ke Garuda sama dengan buang garam kelaut. Saya menulis status ini dengan tanggung jawab disaya yang sebesar besarnya," ujar Peter.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @petergontha

Tags

Terkini

Terpopuler