PRIANGANTIMURNEWS - Baru baru ini beredar kabar terkait aksi Pembunuhan berencana terhadap istri Kopda Muslimin.
Selain kasus saling tembak yang tengah ramai dan menjadi perbincangan publik, kasus Pembunuhan berencana ini pun menjadi pembahasan yang cukup banyak dicari.
Pasalnya, ternyata otak dari Pembunuhan berencana ini tak lain adalah suami nya sendiri yaitu Kopda Muslimin.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap, 4 Pelaku Pembunuhan Terhadap Istri Kopda Muslimin Ditangkap
Seperti dikutip Priangantimurnews.com dari kanal YouTube Wahyu Seno, membahas detik-detik kejadian 4 pelaku dalam aksi tindak kejahatannya.
Beredar rekaman CCTV dari salah satu pelaku yang menggunakan senjata api dan melepaskan tembakannya ke tubuh korban.
Sampai akhirnya korban tersungkur di depan halaman rumahnya, dari hasil rekaman CCTV inilah kepolisian Jawa Tengah berhasil meringkus keempat pelaku.
Dalam pengakuannya, bahwa mereka dibayar sebesar 120 juta rupiah untuk melakukan tindak kejahatan ini.
Baca Juga: Lama Tak Muncul, Akhirnya Bharada E Akui Kronologi Kejadian Sebenarnya? Ini Faktanya
Yang lebih mengejutkan adalah orang yang membayarnya adalah kopda Muslimin, yang tidak lain adalah suami korban.
Dalam penyelidikan lanjutan, ternyata motif dibalik semua ini karena sang suami korban ingin menikah lagi.
Bahkan, kepolisian juga mendapatkan informasi lanjutan dimana perencanaan pembunuhan terhadap istrinya sudah dilakukan beberapa kali.
Dari pengakuan tersangka, awalnya pelaku diperintahkan untuk menembak di kepalanya.
Namun ragu dan merasa iba karena korban sedang bersama anaknya yang masih kecil.
Sampai akhirnya hanya di bagian tubuh saja dan korban masih berhasil diselamatkan.
Suami korban bernama Kopda muslimin sempat bersembunyi sampai akhirnya Kopda muslimin ditemukan sudah meninggal dunia karena meminum racun.
Kopda muslimin ditemukan di rumah orang tuanya, dan saat ini kepolisian daerah Jawa Tengah masih mendalami kasus ini.
Sebelumnya, orang tua dari Kopda Muslimin meminta agar anaknya menyerahkan diri.
Namun akhirnya, Kopda Muslimin memilih mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun.
Saat ditemukan, Kopda Muslimin mengeluarkan busa dan ada Sepucuk Surat yang tertulis.
Bahwa Kopda Muslimin meminta maaf kepada semuanya dan juga kepada kedua orangtuanya.
Keempat pelaku ini pun dijerat dengan pasal pidana perencanaan pembunuhan dengan ancaman hukuman seumur hidup atau dihukum mati. ***