Pantas Akrab, Ternyata Ini Kekayaan Krisna Murti, Mantan Bos Ferdy Sambo saat di Polda Metro Jaya

25 Agustus 2022, 14:27 WIB
Potret Keakraban Krisna Murti dengan Ferdy Sambo. Ini jumlah kekayaan yang dimilikinya. /YouTube/Beda Nggak/

PRIANGANTIMURNEWS- Nama Krisna Murti kembali viral setelah Ferdy Sambo menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J, karena ternyata, ia dulu merupakan bos dari Ferdy Sambo di Polda Metro Jaya.

Krisna Murti sendiri merupakan sosok polisi fenomenal yang sudah terkenal sejak tahun 2015 silam.

Kiprahnya di kepolisian sangat disukai oleh masyarakat, berkat beberapa prestasi yang ditorehkan dalam perjalanan karirnya.

Baca Juga: Inilah Istilah Kutukan di Musim Ketujuh yang Melekat Pada Jurgen Klopp!

Lantas seperti apa perjalanan karir dan kekayaan dari sosok polisi yang fenomenal ini?

Krisna Murti merupakan sosok perwira tinggi polisi yang terkenal dengan gayanya yang unik dalam melaksanakan tugas.

Ia membuang jauh-jauh image polisi yang seram dari caranya bertindak, selain itu Krisna juga merupakan sosok pencetus Jargon Turn Back Crime yang kini digunakan di seluruh kepolisian di Indonesia.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Subang, Pemilik Mobil Putih dan Motor Nmax Biru Akhirnya Teridentifikasi? Cek Faktanya

Krisna juga sangat aktif di media sosial untuk memberi berbagai reaksi terhadap setiap polemik yang sedang terjadi di tanah air, mulai dari yang serius hingga yang lucu tak lepas dari postingan di akun Instagramnya.

Anggota polisi kelahiran 15 Januari 1970 ini, merupakan lulusan Akademi kepolisian tahun 1991.

Ia mengawali karir di dunia kepolisian sebagai Perwira Pertama atau yang sering disingkat Pama, di Polda Jawa Tengah.

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 10 Amalan yang Bisa Memudahkan Wanita Masuk Surga, 3 di Antaranya Sangat Mudah

Tak sampai setahun, karirnya langsung melesat, pada tahun 1992 Krisna terangkat menjadi Kapolsek Randudongkal, Polres Pemalang.

Kemudian pada tahun 1994, ia didapat menjadi pengasuh Taruna Akpol, selanjutnya pada tahun 1996, Krisna yang saat itu berpangkat Letnan 1 dikirim ke Bosnia sebagai anggota Polri yang berdinas di jajaran PBB.

Hebatnya lagi lulusan SMA Negeri 5 Bandung angkatan 1988 ini, di daulat sebagai komandan Kontingen Polri.

Sekembalinya ke tanah air, yaitu pada tahun 1997, Krisna langsung dilantik menjadi kepala Unit Raksasa Narkoba di Polwil Kabas Surabaya.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru, Sosok Wanita Misterius Terekam Jelas Oleh CCTV, Akankah Dijadikan Bukti Terbaru?

Pada tahun 2000, Krisna melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.

Setelah lulus, ia pun mengemban tugas yang lebih besar lagi dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi atau AKP.

Dengan pangkat baru ini, Krisna ditempatkan di Polda Metro Jaya dengan tugas sebagai sekretaris pribadi Kapolda.

Tak lama setelah itu, ia pun kembali dengan jabatan sebagai Kapolsek, kali ini Krisna memimpin Polsek Penjaringan, Jakarta Utara ya bertugas selama 3,5 tahun hingga naik pangkat menjadi Komisaris Polisi atau Kompol.

Baca Juga: Tidak Masuk Skema Mikel Arteta, Gelandang Ini Ditawarkan Oleh Arsenal Ke West Ham, Siapa?

Setelah itu karirnya pun semakin menanjak dengan ditugaskan sebagai Kepala Satuan Reskrim Polres, Jakarta Utara pada tahun 2005.

Saat usianya memasuki kepala tiga, ia menduduki posisi wakil Wakapolres Depok pada tahun 2006.

Dan melanjutkan pendidikannya, Sekolah Pimpinan atau Saskim di Singapura dan Australia, pada tahun 2008.

Setelah lulus, Krisna pun sempat mengajar sebagai dosen di Lembaga Pendidikan Polri pada tahun 2009.

Baca Juga: Format Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, Timnas Indonesia U-19 Berada di Grup A

Kemudian karirnya semakin menanjak pada tahun 2011, saat itu anggota polisi perwira menengah ini dimutasikan menjadi Kapolres Pekalongan.

Setelah menjabat sebagai Kapolres, Krisna sempat menetap di New York sebagai Staf Perencanaan PBB.

Setelah kembali ke Indonesia, polisi yang hobi baca buku ini ditugaskan sebagai penerjemah utama Deephubi Tara tahun 2012.

Di tahun yang sama, Krisna juga melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi.

Baca Juga: Bermain Tidak Memuaskan, Bek Barcelona Ini Akan Lakukan Tes Medis Minggu Ini Bersama Klub Italia?

Secara tak sengaja, alumni SMP Negeri 1 Malang ini, memperoleh popularitasnya saat menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Metro Jaya pada tahun 2015.

Dalam menjalani tugasnya ia juga secara tak langsung menampilkan sosok polisi yang diingat dan dicintai rakyat.

Namun jabatan Direskrimum tak lama diembannya, karena pada tahun 2016 Krisna memperoleh promosi sebagai karomisinter Deephubinter Pokri

Selain naik jabatan, Krisna juga naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal atau Brigjen hingga pada saat ini Krisna Murti telah berdinas di kepolisian selama 31 tahun.

Baca Juga: Jalani Sidang Kode Etik Hari Ini, Ferdy Sambo Malah Ajukan Surat Pengunduran Diri dari Jajaran Polri

Sepanjang perjalanan karirnya yang gemilang, ia sukses menorehkan beberapa prestasi.

Salah satunya pada tahun 2000, Krisna Murti menjadi lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, sempat beberapa kali ditugaskan di luar negeri.

Ayah dari dua anak ini, juga memperoleh beberapa penghargaan internasional diantaranya, Medali Untaes, dan Medali Unamid sebagai penghargaan atas keterlibatannya membawa perdamaian di Kroasia dan satu medali UN dari PBB.

Selain penghargaan internasional, tentunya Brigjen Krisna Murti juga meraih beberapa penghargaan di dalam negeri.

Baca Juga: 3 Kios di Pasar LKMD Terbakar, Penyebabnya Diduga Akibat Korsleting Listrik

Selama berkiprah di Polri, Krishna Murti turut mengungkap beberapa kasus-kasus besar.

Salah satunya kasus Mirna Solihin yang diracun Sianida oleh temannya, Jessica Kumala Wongso.

Kasus ini ditangani langsung oleh Krisna Murti dan jajarannya di Direktorat Reskrim Polda Metro Jaya.

Menariknya, salah satu bawahan yang membantu penyelidikan Krisna Murti saat itu adalah Ferdy Sambo.

Baca Juga: Lirik Lagu Tiba Tiba Aku Melayang - Quinn Salman yang Viral Di Tiktok: Kadang Bikin Aku Kesal!

Video lama pun tersebar kembali menyusul kasus besar yang saat ini menerpa Sambo.

Kasus yang tak kalah terkenalnya adalah pembongkaran Kalijodo yang dikenal sebagai kawasan lokalisasi di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Pada tahun 2016 silam pun ikut turun ke lokasi untuk mengamankan masa yang menolak penggusuran.

Diantara banyaknya kasus yang ditangani Krisna, salah satu yang menjadi sorotan adalah teror bom Sarinah Kristal yang tampil gagah mengenakan kacamata hitam dan rompi anti peluru saat penyelidikan menjadi sorotan kaum hawa di dunia maya.

Baca Juga: Lirik Lagu Tepung Kanji, Cover By Farel Prayoga ft Suci Tacik : Aku Ra Mundur Dik

Total kekayaan milik Krisna Murti

Jumlah kekayaan milik Jenderal Bintang Satu ini memang jarang terekspos, apalagi dia tidak melaporkan harta kekayaannya ke KPK.

Namun selama menjadi anggota Polri yang memiliki jabatan dan prestasi gemilang, penghasilannya terbilang cukup bagus.

Berdasarkan pangkatnya yang sekarang, gaji pokok yang diterima oleh seorang Brigadir Jenderal polisi berkisar di angka Rp 3.200.000 hingga Rp 5.400.000.

Baca Juga: LEBIH KAYA DARI KAPOLRI! Terungkap Seluruh Prestasi dan Harta Kekayaan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso

Selain gaji pokok anggota polisi berpangkat Brigadir Jendral, juga mendapatkan beberapa tunjangan yang jumlahnya fantastis.

Tunjangan ini terdiri dari tunjangan kinerja yang nilainya sebesar Rp 20.695.000, selain itu masih ada lagi tunjangan lainnya, seperti tunjangan keluarga, tunjangan makanan, hingga tunjangan jabatan.

Krisna Murti pun diperkirakan memiliki total kekayaan di atas miliaran rupiah.***

Editor: Galih R

Sumber: YouTube Beda Enggak

Tags

Terkini

Terpopuler