PRIANGANTIMURNEWS- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, sejak awal menilai dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh Putri Candrawati terasa janggal.
Bahkan Mahfud MD siap memberikan pertimbangan lain di persidangan, seandainya majelis hakim menggunakan rekomendasi dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan.
Di dalam laporan yang diserahkan ke Kapolri pada 1 September 2022 lalu, kedua lembaga tersebut menduga kalau Putri telah jadi korban kekerasan seksual di Magelang.
Baca Juga: Subsidi BBM 80 Persen Dinikmati Orang Mampu, Kepala Staf KSP Moeldoko: Ironis Kalau Ada yang Demo
Terduga pelaku adalah Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Saya sudah katakan bila rekomendasi itu dipakai sebagai pertimbangan di pengadilan, maka saya akan maju karena Komnas HAM memiliki pendapat lain"
"Yang dilakukan oleh Komnas HAM itu kan tidak pro-justitia untuk apa, eh serahkan saja ke polisi menindak lanjuti motif kalau diperlukan", ujar Mahfud.
Baca Juga: Viral! Bjorka Kembali Buka Suara, Ini Dia Kata-Kata yang Disampaikannya untuk Indonesia
Lalu mantan ketua Mahkamah Konstitusi atau MK menilai sikap dan gelagat Putri selama beberapa bulan tak masuk akal.
Selama satu bulan pertama, istri Ferdy Sambo itu menunjukkan gelagat sulit dimintai keterangan dan hanya diam.
"Saya katakan ke Komnas Perempuan, selama sebulan anda mengatakan bahwa Ibu Putri tidak bisa berkomunikasi, hanya menangis bilang malu mengaku dilecehkan dengan pengertian ibu dilecehkan di rumah dinas Duren Tiga", kata dia.
Namun sikap itu berubah 180 derajat usai sejumlah personel di Divisi Propam dipindahkan ke Mako Brimob.
Diikuti perubahan keterangan dari Bharada E, dan Ferdy Sambo ditahan, tiba-tiba Ibu Putri sembuh dan bisa ngomong, ungkap Mahfud dengan ekspresi heran.
Apakah klaim dugaan kekerasan seksual itu sengaja dimunculkan, agar hukuman Sambo menjadi ringan.
Yang pertama Mahfud sempat menanyakan ke Komnas Perempuan dasar kesimpulan istri Sambo diduga telah dilecehkan.
Lebih lanjut Mahfud sempat bertanya kepada Komnas perempuan, mengapa mereka percaya begitu saja terhadap pengakuan Putri Padahal di pengakuan pertama, Putri berbohong soal bukan pelecehan seksual di rumah dinas di area Duren Tiga Jakarta Selatan.
"Saya katakan ke Komnas Perempuan kok anda bisa langsung percaya, kemarin nangis sambil menyatakan dilecehkan di Duren Tiga ya, kok tiba-tiba ia mengubah pernyataannya dan langsung dipercaya"
Baca Juga: Persib Bandung Tiga Kali Menang, Luis Milla Beri Istirahat Tiga Hari, Ini Alasannya?
"Saya katakan apa tidak ada ilmunya di dalam psikologi untuk tidak mempercayai ini", tutur Mahfud MD.
Ia menambahkan bahwa sikap Komnas Perempuan belum berubah meski sudah tahu Sambo sengaja membuat skenario seolah istrinya telah dilecehkan oleh ajudannya sendiri.
"Pertama anda diberitahu ada dugaan pelecehan, setelah diberitahu itu tidak terjadi, anda tak ikut berubah sikap, kalau sikap Komnas HAM sudah berubah, maka kekerasan seksual itu tidak mungkin", ujarnya.
Yang kedua, Kapolres dan LPSK akan disiapkan rekomendasi berbeda soal dugaan kekerasan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.
Mahfud mengaku sudah menyampaikan ke Komnas HAM dan Komnas Perempuan ketika bertemu pada 12 September 2022 di kantor Kemenko Polhukam dan menerima laporan yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo.
Didalam pertemuan itu, Mahfud menyebut motif yang menyebabkan Brigadir J ditembak tidak penting.
Baca Juga: Diancam Akan Dibongkar Aibnya Oleh Nikita Mirzani! Najwa Shihab Tetap Full Senyum! Cek Faktanya
Tapi saya katakan kalau rekomendasi ini muncul di pengadilan, saya akan hadirkan juga di pengadilan pendapat dan kesimpulan berbeda, kata dia.
Dia juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar tak masuk dan mendalami motif itu bila tak terlalu penting.
Kemudian yang ketiga Komnas HAM duga ada kekerasan seksual berdasar keterangan Putri saksi dan Psikolog.***