Rumah Masih Terandam, Ribuan Warga Pidie Ada yang Masih Bertahan di Pengungsian

24 Januari 2023, 10:50 WIB
Sejumlah warga melintasi banjir yang melanda Kampung Tibang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (22/1/2023). Banjir tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan di kawasan tersebut dan buruknya drainase. ANTARA FOTO/Joni Saputra/Lmo/rwa. /Joni Saputra/ANTARA FOTO

PRIANGANTIMURNEWS - Sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Pidie terendam banjir.

Namun memasuki hari ketiga banjir di 21 kecamatan itu mulai surut. Hanya ribuan warga masih bertahan di tempat pengungsian karena rumah masih terendam banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) Pidie, Muhammad Rabiul, mengtakan banjir di Poidi menyebabkan 2.165 jiwa dari 595 kepala keluarga (KK) terkena dampak.

Baca Juga: Dua Orang Tewas Jadi Korban Banjir Bandang di Padang Pariaman Sumbar

Mereka yang masih bertahan pengungsian berasal dari dua Kecamatan di Pidie karena rumah yang mereka tempati masih terendam banjir luapan akibat intensitas tingginya hujan.

Dikatakan Muhammad Rabiul warga yang mengungsi sebelumnya 3.696 warga Pidie dari 1.205 KK. Namun kini berkurang dan lokasi banjir menjadi enam titik.

Untuk menangani korban banjir ini, kata Rabiul di Kecamatan Pidie dibuka tiga posko pengungsian yaitu di Meunasah Dayah Tutong dengan jumlah korban 178 jiwa dari 40 KK.

Baca Juga: Banjir hingga Tanah Longsor melanda Sumbar, Hujan Lebat sebabkan 5 korban di Padang Pariaman

Kemudian sebanyak 240 warga Keuniree yang mengungsi ke SMA Negeri 2 Sigli sebanyak 50 KK dan mengungsi ke Dayah Tgk Chik Dianjong sebanyak 30 KK.

Di Kota Sigli ada beberapa posko pengungsian diantaranya, Meunasah Blang Asan dan Mess Pemda sebanyak 1.747 korban banjir yang masih bertahan di pengungsian karena terjebak di ruas jalan dan rumah masih dikepung banjir.

Sementara itu kata Rabiul di Meunasah Gampong Asan ada 1.200 korban banjir yang masih mengungsi, di Meunasah Lampoh Krueng serta balai pengajian Gampong ada 525 jiwa dan di Beuringin Lambusoe dan Tanjung Harapan sebanyak 894 korban banjir belum bisa kembali ke rumah.

Diktakan Rabiul di Kabupaten Pidie mulai surut, hanya saja ada beberapa lokasi yang masih terjebak banjir di jalan dan rumah warga seperti di Cot Tengoh, Keunire, Cot Reng, Blang Asan, Gampong Asan dan Tibang.

Baca Juga: Kemenang Turunkan Paket Layanan Haji 30 Persen, Ini Penjelasannya

Para korban telah dievakuasi sejak air merendam wilayah tersebut, dibantu oleh tim dari TNI/Polri, BPBD, dan lainnya yang berada di lokasi banjir untuk mengungsi.

Rabiul juga menyebutkan banjir juga menyebabkan beberapa titik badan jalan terancam karena amblasnya tebing sungai.

Jalan tersebut di antaranya di Gampong Baro Pulo Pisang, Klibeut, Ara Bungkok di jalan Delima-Mila ,di Jalan Kembang Tanjong dan Neulop Semen Teupin Raya.

Baca Juga: Pembakaran Al Qur'an di Swedia Membuat Umat Muslim Dunia Murka, KH Aminudin Bustomi: Ini Tindakan Biadab!

Sedangkan tebing yang ambruk akibat derasnya aliran sungai di Gampong Baro, Kecamatan Pidie, telah dibersihkan dengan menggunakan alat berat eskavator, rumpun bambu yang jatuh ke sungai sudah diangkat semuanya.

“Mengenai bangunan rusak, sejauh ini kami belum menerima laporan dari Camat terkait mungkin dalam tahap pendataan,” kata Muhammad Rabiul.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler